Menu

Kekhawatiran Serangan Teror di AS Mendorong Penangkapan 8 Migran yang Memiliki Hubungan dengan ISIS

Amastya 27 Jun 2024, 11:24
Gambar representatif /net
Gambar representatif /net

RIAU24.COM - Agen federal menangkap delapan pria dari Tajikistan dengan alasan kekhawatiran tentang potensi aktivitas teroris di tanah AS, menurut sumber.

Delapan orang yang tinggal di Los Angeles, New York, dan Philadelphia ditahan awal bulan ini dan didakwa melanggar undang-undang imigrasi sipil AS oleh Imigrasi dan Bea Cukai.

Delapan warga negara Tajik tetap berada dalam tahanan ICE saat menghadapi proses imigrasi, menurut dua sumber yang berbicara kepada CBS dengan syarat anonimitas.

Beberapa sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan kepada CBS News bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa serangan target direncanakan telah direncanakan.

Sementara para pejabat AS mengatakan tidak ada ancaman yang akan segera terjadi terhadap tanah air.

Para tahanan mengatakan memiliki hubungan dengan ISIS, menyeberang ke AS melalui perbatasan barat daya antara 2023 dan 2024.

Namun, pada saat itu petugas imigrasi tidak memiliki informasi yang menghubungkan mereka dengan kelompok teroris.

Para migran telah memasuki AS tanpa dokumentasi yang tepat kemudian ditangkap dan kemudian dibebaskan di AS dengan pemberitahuan untuk muncul di pengadilan imigrasi, menurut seorang pejabat senior di Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Kemudian penegak hukum Federal mendapat informasi intelijen orang-orang itu berada di dalam AS dan kemungkinan memiliki hubungan dengan ISIS, menurut sumber.

Satuan Tugas Terorisme Gabungan FBI membuka penyelidikan.

Para penyelidik mengawasi komunikasi mereka dan mengikuti aktivitas mereka di media sosial seperti ruang obrolan dan situs terenkripsi, menurut salah satu sumber.

FBI kemudian menemukan bahwa individu-individu tersebut memiliki hubungan potensial dengan ISIS dan para penyelidik memperoleh surat perintah FISA yang disahkan pengadilan. Penyidik juga melakukan pengawasan terhadap para pria.

Para pejabat khawatir bahwa orang-orang itu bisa merencanakan serangan teroris di tanah AS, sumber tersebut mengatakan kepada CBS News.

Penyelidikan sedang berlangsung dan saat ini orang-orang itu belum didakwa dengan tuduhan terkait terorisme.

Departemen Kehakiman menolak berkomentar.

Ketika ditanya tentang penangkapan itu, Sekretaris DHS Alejandro Mayorkas mengatakan, "kedelapan orang itu, pada kenyataannya, ditahan."

"Kami tidak memiliki informasi yang menghina ketika mereka pertama kali ditemukan," tambahnya.

(***)