Menu

Sulit Jalankan Aqidah, Tak Hanya Hijab Tajikistan Larang Beberapa Ibadah Islam Lainnya 

Zuratul 27 Jun 2024, 10:09
Sulit Jalankan Aqidah, Tak Hanya Hijab Tajikistan Larang Beberapa Ibadah Islam Lainnya.
Sulit Jalankan Aqidah, Tak Hanya Hijab Tajikistan Larang Beberapa Ibadah Islam Lainnya.

RIAU24.COM -Tajikistan baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang melarang pemakaian hijab. 

Padahal, mayoritas penduduk negara tersebut adalah muslim.

Media independen Tajikistan, Asia Plus, akhir pekan lalu melaporkan, Presiden Tajikistan mengesahkan undang-undang yang melarang warganya mengenakan hijab dan pakaian tradisional Islam lainnya. 

Tak hanya soal hijab, penduduk juga dilarang merayakan dua hari raya besar Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Melalui situs resmi, Presiden Tajikistan mengatakan bahwa aturan ini diberlakukan demi melindungi nilai-nilai asli budaya nasional, mencegah tahayul dan prasangka serta mencegah pemborosan dalam pengadaan perayaan dan upacara.

Selain itu, ada juga beberapa larangan tradisi muslim lainnya yang diberlakukan di Tajikistan

Apa saja? Simak bahasannya berikut ini. 6 Larangan Tradisi Muslim di Tajikistan

1. Mencukur Paksa Jenggot

Menurut laporan BBC pada 21 Januari 2016 lalu, pria di Tajikistan diminta untuk mencukur atau menipiskan jenggotnya. Dikatakan, hal ini untuk menangkal paham Islam radikal.

Langkah ini juga disebut sebagai upaya mengatasi apa yang mereka sebut 'pengaruh asing'. 

Pada 2016 lalu setidaknya hampir 13.000 pria Tajikistan mencukur jenggotnya.

2. Larangan Pakaian Muslim

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemerintah melarang warga negaranya untuk mengenakan pakaian muslim. 

Presiden Tajikistan mengatakan, pelarangan atribut muslim dilakukan untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional dan mencegah tahayul serta ekstremisme.

Beberapa tahun terakhir, Tajikistan juga memperketat larangan memakai pakaian dan atribut keagamaan terutama pakaian muslim. 

Ini berlaku di sekolah-sekolah dan beberapa tempat kerja.

3. Larangan Tradisi Idul Fitri

Tradisi Idul Fitri juga dilarang di Tajikistan

Undang-undang ini melarang muslim Tajikistan yang dikenal dengan 'iydgardak' yang berlangsung saat Idul Fitri, di mana anak-anak mengunjungi rumah-rumah untuk mendapat uang saku.

4. Anak di bawah 18 Tahun Dilarang Masuk Masjid

Mengutip dari laman Centre For Eastern Studies, Tajikistan juga melarang anak di bawah 18 tahun untuk memasuki masjid kecuali pada hari raya keagamaan yang diakui oleh negara. 

Jika melanggar aturan ini, orang tua akan dikenakan sanksi.

5. Penutupan Ribuan Masjid dalam Setahun

Euro News melaporkan, Tajikistan setidaknya menutup hampir dua ribu masjid pada 2017 silam. 

Pemerintah mengklaim bahwa penutupan tersebut atas permintaan warga setempat.

Pada awal 2018, Komite Negara Urusan Agama dan Peraturan Tradisi, Upacara dan Ritual Tajikistan mengatakan bahwa 1.938 masjid ditutup paksa dan diubah menjadi fungsi sekuler. 

Meski demikian, pembela hak asasi manusia, Faiznisso Vokhidova mencatat masjid-masjid itu ilegal.

6. Mengubah Masjid Menjadi Kedai Teh

Dilansir Asia News, penutupan masjid yang belum mendapat izin dari pihak berwenang diubah menjadi kedai teh. 

Komite Urusan Agama Tajikistan mengklaim sebanyak 2 ribu masjid ilegal diubah menjadi kedai teh, tempat pangkas rambut, pusat kebudayaan, klinik medis dan taman kanak-kanak.

Setiap tahunnya, ratusan tempat ibadah Islam yang tidak terdaftar di sana ditutup paksa.

Berdasarkan undang-undang Tajikistan, meskipun tanggung jawab pembangunan masjid berada di tangan masyarakat, kendali utama atas bangunan itu dan apa yang terjadi di dalamnya berada di tangan pemerintah.

(***)