Menu

Kabar Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Hingga Adik Ismail Haniyeh Dibunuh Israel 

Zuratul 27 Jun 2024, 09:58
Kabar Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Hingga Adik Ismail Haniyeh Dibunuh Israel 
Kabar Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Hingga Adik Ismail Haniyeh Dibunuh Israel 

RIAU24.COM -Berita pertama yang menjadi perhatian dunia yakni tentang kerja sama militer Rusia dengan Korea Utara. 

Dimana hal ini dinilai telah mengusik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Taiwan. 

Mereka mengatakan transfer senjata antara Pyongyang dan Moskow menjadi ancaman terhadap stabilitas di Asia Timur Laut dan Eropa. 

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, pada Senin, 24 Juni 2024, mengutuk peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia

Dalam pernyataan bersama, ketiga negara tersebut mengatakan "transfer senjata yang terus berlanjut" antara Pyongyang dan Moskow sama dengan "memperpanjang" penderitaan rakyat Ukraina, "melanggar" berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB, dan "mengancam stabilitas" di Asia Timur Laut dan Eropa.

Reaksi tersebut muncul setelah kunjungan kerja Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini ke Korea Utara di mana dia menandatangani perjanjian dengan Kim Jong Un untuk saling memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu negara diserang negara ketiga.

Pasukan Israel Membunuh Saudara Perempuan Ismail Haniyeh dan 23 Warga Gaza Lainnya

Pasukan Israel membunuh sedikitnya 24 warga Gaza dalam tiga serangan udara berbeda di Kota Gaza pada Selasa pagi, 25 Juni 2024. 

Puluhan korban tewas tersebut termasuk saudara perempuan Ismail Haniyeh, Ketua kelompok Hamas, kata pejabat kesehatan dan petugas medis Gaza.

Warga Gaza menceritakan tank-tank Israel melaju lebih dalam ke wilayah barat Rafah di Gaza selatan, meledakkan rumah-rumah sekitarnya. 

Tenaga kesehatan mengatakan dua serangan udara Israel menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 14 orang. 

Sepuluh orang lainnya tewas dalam serangan berbeda terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi di pantai (disebut Shati), salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza.

(***)