Menu

Fakta Mengejutkan Kasus Afif Maulana: Polisi Vs LBH soal Kronologi Sesungguhnya 

Zuratul 26 Jun 2024, 15:30
Fakta Mengejutkan Kasus Afif Maulana: Polisi Vs LBH soal Kronologi Sesungguhnya. (X/@MataNajwa)
Fakta Mengejutkan Kasus Afif Maulana: Polisi Vs LBH soal Kronologi Sesungguhnya. (X/@MataNajwa)

RIAU24.COM - Kasus kematian Afif Maulana, seorang pemuda aal Kota Padang, Sumatera Barat belakangan ini viral.

Pasalnya, kepolisian kini menolak tudingan bahwa Afif meningal akibat dianiaya oknum polisi. 

Sikap polisi yang mempersoalkan kematian Afif kontras dengan LBH Padang

Lantas hal tersebut memunculkan dua kronologi yang berbeda.

Kepolisian Sumatera Barat bahkan hendak memburu sosok yang membuat narasi viral bahwa Afif tewas karena dianiaya polisi.

Dari hal tersebut, berikut fakta terkait kematian Afif Maulana 

1. Awal Penemuan Jasad Afif Maulana 

Kematian Afif Maulana terungkap kala jenazahnya ditemukan di Batang Kuranji, tepatnya bawah jembatan di Jalan Bypass Kilometer 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Minggu (9/6/2024).

Tewasnya Afif bertepatan dengan ditangkapnya beberapa siswa di kawasan tersebut usai terlibat tawuran.

Jenazah Afif akhirnya diperiksa dan pihak keluarga menerima kabar bahwa Afif ditemukan tak bernyawa.

2. Kronologi kasus Afif Maulana versi LBH 

Direktur LBH Padang, Indira Suryani mengungkap bahwa pihaknya menerima laporan Afif sempat berkendara di jembatan aliran Batang Kuranji Jalan By Pass KM 9 pada Minggu (9/6/2024).

Polisi langsung menghentikan Afif dan rekannya di tempat. 

Beberapa oknum polisi disebutkan melakukan penganiayaan saat menginterogasi Afif. Ia bahkan di tendang, disetrum hingga dilecehkan. 

3. Ditemukannya bekas penganiayaan

LBH Padang bukan tanpa alasan tegas menilai bahwa Afif tewas dianiaya oknum.

Sebab dalam keterangan yang diterima, ditemukan jejak sepatu di tubuh Afif. 

Hal tersebut juga senada dengan pengakuan rekan Afif yang berinisial A.

A yang juga dihadang oleh beberapa oknum polisi saat itu mengungkap bahwa Afif sempat ditendang dan disiksa.

4. Kronologi versi Polisi 

Kepala Polda Sumbar Inspektur Jenderal Suharyono di Padang, Minggu (23/6/2024) akhirnya angkat bicara.

Ia menepis tudingan bahwa pihaknya terlibat dalam kematian Afif. Baginya, Polda Sumbar menjadi korban trial by press atau menjadi korban berita miring.

Suharyono menegaskan bahwa citra kepolisian dirugikan lantaran ada pihak yang membuat narasi bahwa anggota kepolisian yang menjadi penyebab kematian Afif.

Dalam keterangan yang diterima Suharyono, Afif tak ikut diamankan dalam penangkapan terhadap 18 pemuda yang diamankan usai tawuran.

(***)