Menu

Uni Eropa Capai Kesepakatan Politik Terkait Sanksi Lebih Lanjut Terhadap Hamas dan Pemukim Tepi Barat

Amastya 25 Jun 2024, 20:46
Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell /Reuters
Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell /Reuters

RIAU24.COM Uni Eropa pada hari Senin (24 Juni) mencapai kesepakatan politik untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap kelompok militan Palestina Hamas dan pemukim Israel yang kejam.

"Ini telah menjadi kesepakatan politik untuk melanjutkan sanksi terhadap Hamas dan juga pemukim Israel yang kejam. Perjanjian politik ini akan diubah menjadi langkah-langkah konkret untuk segera diadopsi dengan prosedur tertulis," kata kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell.

Menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Luksemburg, Borrell mengatakan kepada wartawan bahwa Timur Tengah hampir menyaksikan perluasan konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Lebanon dalam beberapa hari mendatang.

Pernyataannya datang hanya beberapa hari setelah kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran mengancam Siprus.

"Risiko perang ini mempengaruhi selatan Lebanon dan tumpah setiap hari lebih besar," kata Borrell.

"Kami berada di malam perang berkembang," tambahnya.

“Serangan Israel ke Lebanon berisiko mendapat tanggapan Iran,” kata militer AS

Pejabat tinggi militer Amerika Serikat pada hari Minggu (23 Juni) memperingatkan bahwa segala jenis serangan militer oleh Israel terhadap Lebanon dapat menyebabkan tanggapan dari Iran dalam membela kelompok Hizbullah yang akan menimbulkan tantangan bagi Washington untuk memperkuat pertahanan udara Tel Aviv.

Jenderal Angkatan Udara Charles Q. Brown, ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran akan lebih cenderung mendukung Hizbullah daripada kelompok militan Palestina Hamas terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah sedang terancam secara signifikan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya akan dikerahkan di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon, di mana pertempuran dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran telah meningkat, setelah fase intens perang yang sedang berlangsung di Gaza berakhir.

Netanyahu lebih lanjut menyatakan bahwa Israel akan mengembalikan warganya yang terlantar ke komunitas perbatasan utara mereka yang dievakuasi di tengah kekhawatiran perang skala penuh di Lebanon.

"Setelah fase intens selesai, kita akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan ke utara. Dan kami akan melakukan ini. Pertama dan terutama untuk tujuan defensif. Dan kedua, untuk membawa pulang penduduk kami (yang dievakuasi)," kata PM Israel dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel.

Dia kemudian mengatakan bahwa dia akan mencoba untuk memperbaiki ini secara diplomatis tetapi akan menyelesaikannya dengan cara lain jika diperlukan.

"Jika kita bisa, kita akan melakukan ini secara diplomatis. Jika tidak, kami akan melakukannya dengan cara lain. Tapi kami akan membawa (warga) pulang," katanya.

(***)