Menu

Ilmuwan Temukan Peran Mitokondria dalam Mengurangi Obesitas

Amastya 24 Jun 2024, 21:59
Gambar representasi /Reuters
Gambar representasi /Reuters

RIAU24.COM - Para ilmuwan di China telah mengidentifikasi gen yang dapat meningkatkan resistensi terhadap obesitas, berpotensi mengungkap mekanisme kompleks di balik masalah kesehatan global ini.

Obesitas dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Seiring kemajuan penelitian medis, pemahaman manusia tentang obesitas dan implikasi kesehatannya terus berkembang.

Sementara faktor diet dan gaya hidup sangat penting, sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh Profesor Jin Li dan Associate Professor Zheng Hongxiang dari Universitas Fudan menunjukkan peran genetika dalam menentukan intensitas obesitas.

Tim menganalisis 2.877 sampel dari tiga populasi independen di Guangxi, Jiangsu, dan Henan.

Temuan mereka dipublikasikan dalam peer-review Journal of Genetics and Genomics.

Genetika dan Obesitas: Apa kaitannya?

Studi ini mengidentifikasi jenis DNA mitokondria yang lazim di Cina selatan dan Asia Tenggara yang tampaknya melindungi terhadap obesitas.

Mitokondria sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel, menghasilkan 80 hingga 90 persen energi yang dibutuhkan untuk berbagai perilaku manusia. Fungsi mitokondria telah lama dikaitkan dengan obesitas," tulis Jin.

Tidak seperti DNA nuklir, yang diwarisi dari kedua orang tua, DNA mitokondria diturunkan hanya dari ibu dan lebih rentan terhadap mutasi genetik.

Jin dan rekan-rekannya melakukan analisis asosiasi dari 16 haplogroup DNA mitokondria basal, keluarga genetik yang menelusuri kembali ke nenek moyang yang sama.

Mereka menemukan bahwa kelompok varian tertentu, M7, secara konsisten berkorelasi dengan penurunan risiko obesitas.

Analisis lebih lanjut menunjukkan subkelompok M7b1a1 sebagai sumber yang paling mungkin.

Sebuah studi tahun 2019 oleh Profesor Kong Qingpeng dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, yang diterbitkan dalam Molecular Biology and Evolution, mengungkapkan bahwa M7b1a1 terutama ditemukan di Tiongkok selatan dan Asia Tenggara daratan, dengan frekuensi signifikan di antara individu Han Tiongkok selatan, berkisar antara 5 hingga 14 persen.

Jin menyarankan bahwa mengurangi fungsi mitokondria mungkin menjelaskan mengapa M7b1a1 menurunkan risiko obesitas.

"Penurunan fungsi mitokondria mewakili konservasi energi yang lebih sedikit dan lebih banyak produksi panas, yang dapat menghasilkan kenaikan berat badan yang lebih sedikit," tulisnya.

"Temuan kami menawarkan wawasan baru ke dalam dasar genetik sifat-sifat terkait obesitas, meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana genetika dapat mempengaruhi distribusi lemak tubuh dan risiko obesitas," Jin menyimpulkan.

(***)