Menu

Arab Saudi Klaim Jumlah Korban Tewas Selama Ibadah Haji Telah Melampaui 1.300

Amastya 24 Jun 2024, 21:28
Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd Al-Jalajel pada hari Minggu menggambarkan manajemen haji sebagai sukses /Reuters
Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd Al-Jalajel pada hari Minggu menggambarkan manajemen haji sebagai sukses /Reuters

RIAU24.COM Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengatakan pada hari Minggu (23 Juni) bahwa lebih dari 1.300 jemaah meninggal selama haji tahun ini yang berlangsung di tengah panas yang menyengat.

Sebuah laporan oleh Saudi Press Agency mengatakan bahwa jumlah korban jiwa mencapai 1.301, dengan 83 persen dari mereka tidak sah untuk melakukan haji dan telah berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai.

Para korban berasal dari 10 negara yang membentang dari Amerika Serikat hingga Indonesia.

Suhu di Mekah naik setinggi 51,8 derajat Celcius tahun ini.

Para pejabat Saudi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 1,8 juta jemaah ambil bagian tahun ini, jumlah yang sama dengan tahun lalu dan 1,6 juta berasal dari luar negeri.

Riyadh mengatakan haji tahun ini sukses

Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd Al-Jalajel pada hari Minggu menggambarkan manajemen haji sebagai sukses.

Menteri Kesehatan Al-Jalajel mengatakan bahwa sistem kesehatan menyediakan lebih dari 465.000 layanan perawatan khusus, termasuk 141.000 layanan kepada mereka yang tidak mendapatkan otorisasi resmi untuk melakukan haji.

"Sistem kesehatan menangani banyak kasus stres panas tahun ini, dengan beberapa individu masih dalam perawatan. Di antara yang meninggal adalah beberapa orang tua dan orang sakit kronis," tambahnya.

Menteri kesehatan menunjukkan bahwa kematian disebabkan oleh jemaah berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai.

Namun, dia tidak merinci berapa banyak kematian yang dikaitkan dengan panas yang hebat.

400 ribu jemaah yang tidak terdaftar ambil bagian

Sementara itu, seorang pejabat Saudi mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 400.000 jemaah yang tidak terdaftar mengambil bagian dalam haji kali ini, dan hampir semuanya berasal dari satu kebangsaan, referensi yang jelas ke Mesir.

Pernyataan ini muncul ketika Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly memerintahkan 16 perusahaan pariwisata untuk dicabut izin mereka dan merujuk manajer mereka ke jaksa penuntut umum atas ziarah ilegal ke Mekah.

Dikatakan peningkatan jumlah kematian peziarah Mesir yang tidak terdaftar berasal dari beberapa perusahaan yang menyelenggarakan program haji menggunakan visa kunjungan pribadi, yang mencegah pemegangnya memasuki Mekah melalui saluran resmi.

(***)