Hizbullah yang Didukung Iran Merilis Video Target Sensitif Israel
RIAU24.COM - Hizbullah yang didukung Iran telah merilis sebuah video yang menunjukkan lokasi sensitif Israel di tengah pertempuran terus-menerus antara pasukan Israel dan kelompok militan Lebanon, media pemerintah Iran melaporkan Minggu pagi (23 Juni).
Situs-situs itu diidentifikasi sebagai target vital Israel yang hanya diketahui oleh aparat keamanan Israel, sebuah laporan oleh PressTV mengatakan.
Video itu dirilis hanya beberapa hari setelah Hizbullah merilis rekaman pesawat pengintainya yang terbang di atas petak-petak Israel.
Kelompok militan menggambarkan video itu hanya sebagai episode pertama dari apa yang belum datang.
Apa saja situs Israel dalam video tersebut?
Situs-situs yang ditampilkan dalam video terbaru termasuk pusat penelitian di reaktor nuklir Dimona Israel di Gurun Negev, Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, dan Pangkalan Udara Nevatim.
Juga ditampilkan adalah kompleks HaKirya di Tel Aviv yang menampung Kementerian Keamanan Israel serta Pangkalan Udara Ramat David, dan Ladang Gas Karish di lepas pantai Lebanon.
Hizbullah telah bertukar tembakan dengan Israel selama lebih dari delapan bulan secara paralel dengan perang Gaza yang dimulai pada awal Oktober tahun lalu.
Israel Serang Target Hizbullah di Lebanon
Rekaman terbaru oleh Hizbullah datang beberapa jam setelah Angkatan Darat Israel merilis sebuah video yang menunjukkan serangan terhadap sasaran Hizbullah di berbagai daerah di Lebanon selatan di tengah kekhawatiran tentang eskalasi lintas batas lebih lanjut.
Sebuah keterangan di pos Telegram yang menyertai rekaman itu mengatakan serangan itu menargetkan pos pengamatan di Ayta ash Shab serta struktur militer di Yaroun.
Tentara Israel mengatakan bahwa militan beroperasi dari kedua bangunan.
"Selain itu, jet tempur IAF menyerang struktur militer Hizbullah di daerah Ramyeh di Lebanon selatan. Sepanjang hari, pasukan IDF menembak untuk menghilangkan ancaman di daerah Ayta ash Shab, Jibbain, dan Tallouseh," kata keterangan Telegram.
(***)