Menu

DPR Turun Tangan Buntut Muhammadiyah Tarik 15 Triliun dari BSI

Azhar 23 Jun 2024, 17:48
Ilustrasi gedung BSI. Sumber: detik.com
Ilustrasi gedung BSI. Sumber: detik.com

RIAU24.COM - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat Herman Khaeron meminta Petinggi BSI dievaluasi buntut penarikan dana sebesar Rp15 Triliun yang dilakukan Muhammadiyah belum lama ini.

"Jika ada proses pembicaraan yang baik, semestinya hal ini terjadi, konteksnya dirut harus menjelaskan ke publik secara terang-benderang. Jika tidak dapat menjelaskan dengan terang benderang, patut Hery Gunardi dievaluasi kinerjanya," sebutnya dikutip dari inilah.com, Minggu 23 Juni 2024.

Untuk diketahui, PP Muhammadiyah menarik dana Rp15 triliun dari brangkas Bank Syariah Indonesia (BSI).

Setelah penarikan ini muncul spekulasi liar yakni petinggi PP Muhammadiyah gagal menjabat Komisaris BSI.

Informasinya, pihak BSI yang ngotot menawarkan posisi komisaris dan dewan pengawas syariah (DPS) kepada PP Muhammadiyah.

Berkali-kali diajukan tapi ditolak. Barulah pada penawaran ketiga, PP Muhammadiyah mengiyakan tanda setuju.

Disodorkanlah dua nama melalui surat bernomor 145/I.0/A/2024. Yakni, Jaih Mubarak untuk calon DPS dan Abdul Mu'ti untuk calon komisaris.

Namun, keputusan RUPS BSI yang digelar 17 Mei 2024 berbeda yakni hanya meloloskan Jaih Mubarak sebagai dewan pengawas.