AS dan China Gelar Pembicaraan Nuklir Informal Pertama dalam 5 Tahun, Incar Taiwan
China belum menyetujui pertemuan pemerintah-ke-pemerintah lebih lanjut.
"Penolakan Bejing untuk terlibat secara substantif dalam diskusi mengenai pembangunan nuklirnya menimbulkan pertanyaan seputar kebijakan larangan penggunaan pertama yang sudah ambigu dan doktrin nuklirnya secara lebih luas," kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Reuters.
Delegasi Track Two China tidak membahas secara spesifik tentang upaya modernisasi Beijing, kata Santoro dan Morris.
Alberque dari Henry Stimson Center mengatakan bahwa China sangat bergantung pada risiko dan opacity untuk mengurangi superioritas nuklir AS dan tidak ada keharusan bagi Beijing untuk melakukan diskusi konstruktif.
“Persenjataan China yang diperluas yang mencakup rudal jelajah anti-kapal, pembom, rudal balistik antarbenua dan kapal selam melebihi kebutuhan negara dengan pencegahan minimal dan kebijakan larangan penggunaan pertama,” kata Alberque.
Poin pembicaraan China berkisar pada kemampuan bertahan senjata nuklir Beijing jika mengalami serangan pertama, kata Morris.