Menu

Hizbullah Punya 130 Ribu Rudal, Disebut Bisa Lumpuhkan Israel Secara Mengerikan dalam 3 Hari 

Zuratul 20 Jun 2024, 14:11
Hizbullah Punya 130 Ribu Rudal, Disebut Bisa Lumpuhkan Israel Secara Mengerikan dalam 3 Hari. (Tangkapan Layar voi.id)
Hizbullah Punya 130 Ribu Rudal, Disebut Bisa Lumpuhkan Israel Secara Mengerikan dalam 3 Hari. (Tangkapan Layar voi.id)

RIAU24.COM -Michael Oren, seorang diplomat Zionis memberikan gambaran mengerikan yang bisa dialami Israel jika tetap kekeh melawan Hizbullah

Oren menyebutkan negaranya bisa lumpuh mengerikan dalam tiga hari pertama perang habis-habisan karena semua infrastruktur penting Israel menjadi target. 

Hal ini termasuk kilang minyak, pangkalan udara, dan yang terpenting situs nuklir Dimona. 

Seperti diketahui, Hizbullah telah melancarkan serangan roket paling signifikan ke Israel pekan lalu sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang menewaskan seorang komandan senior kelompok tersebut. 

Mulai 8 Oktober 2023, Hizbullah telah meluncurkan ribuan roket, rudal anti-tank, dan drone ke Israel, sementara Angkatan Udara Israel membalasnya dengan ratusan serangan udara di Lebanon selatan. 

"Sekitar 140.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka di kedua sisi perbatasan," tulis FP. 

Meskipun ada seruan dari Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya untuk melakukan deeskalasi, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada hari Selasa bahwa negaranya sedang mempertimbangkan pilihan untuk berperang dengan Lebanon

"Dalam perang total, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan terkena dampak paling parah," klaim Katz.

Namun, menurut laporan FP, Israel juga akan menderita kerugian yang signifikan. 

FP menyebutkan laporan yang dikeluarkan oleh Center for International and Strategic Studies (CSIS), yang memperkirakan bahwa Hizbullah adalah musuh yang jauh lebih tangguh dibandingkan Hamas, karena mereka dianggap sebagai aktor non-negara yang memiliki persenjataan paling berat di dunia.

Pada hari Selasa, Hizbullah merilis rekaman drone dari Pelabuhan Haifa Israel, yang terletak 17 mil dari perbatasan Lebanon, dalam upaya untuk menembus pertahanan udara Israel dan menjangkau jauh ke dalam negara Yahudi tersebut. 

Hizbullah juga diperkirakan telah mengembangkan jaringan terowongan yang berada di bawah Lebanon, yang menurut beberapa analis Israel bahkan lebih luas daripada yang digunakan oleh Hamas. 

Jalan Menuju Deeskalasi Menurut Daniel Byman, seorang profesor di Fakultas Pelayanan Luar Negeri Universitas Georgetown, gencatan senjata di Gaza dapat memastikan deeskalasi di perbatasan utara Israel

“Saya pikir jika Hamas menyetujui gencatan senjata, Hizbullah juga akan menghormatinya,” kata Byman. 

“Secara umum sudah diusahakan proporsional,” katanya.

Penasihat senior Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, tiba di Israel pada hari Senin untuk mengatasi meningkatnya konflik antara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon.

(***)