Menu

Ada Upaya Penjenggalan Halus di Pilkada DKI Jakarta, Respon Anies Baswedan jadi Sorotan

Zuratul 20 Jun 2024, 10:33
Ada Upaya Penjenggalan Halus di Pilkada DKI Jakarta, Respon Anies Baswedan jadi Sorotan.
Ada Upaya Penjenggalan Halus di Pilkada DKI Jakarta, Respon Anies Baswedan jadi Sorotan.

RIAU24.COM -Anies Baswedan saat ini menjadi salah satu kandidat Pilkada Jakarta 2024 untuk pemilihan gubernur. 

Anies pun sudah mendapatkan dukungan dari PKS dan PKB, duaa partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan. 

Namun, dalam perkembangannya ada upaya penjegalan secara halus agar Anies batal untuk ikut Pilkada jakarta. 

Seperti diketahui, tersiar kabar PKS ditawari kursi cawagub di Pilkada Jakarta oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, KIM ingin mengusung Ridwan Kamil.

Nah, sebagai cawagub KIM sepakat untuk mengisinya dari kader PKS, mengingat PKS adalah pemenang Pemilu 2024 di Jakarta.

Terkait kabar tersebut, Anies yang akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024 enggan berkomentar.

Beredar kabar PKS ditawari kursi cawagub oleh KIM dari partai pendukung Prabowo. 

Dimana kali ini, KIM mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernurnya. 

“Saya rasa kita lebih penting membicarakan tentang kondisi warga Jakarta sekarang, ya,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Anies menilai, permasalahan warga menjadi penting untuk dibahas karena dirinya akan maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta.

Perihal dinamika politik yang terjadi jelang Pilkada, menurutnya hal tersebut adalah urusan nomor kesekian.

Sebab, warga lebih menunggu kebijakan apa yang nantinya akan direalisasikan pemimpin baru Jakarta.

“Pilkada bukan semata-mata tentang siapa menjadi calon, siapa menjadi wakil partai apa dan mencalonkan siapa. Tapi, ini tentang kebijakan apa yang akan dibawa dan dilaksanakan karena itu yang akan dirasakan masyarakat Jakarta,” tandasnya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, mengatakan tawaran KIM terhadap PKS secara politis sangat logis, karena PKS merupakan pemenang pada Pileg 2024 di Jakarta.

"Karena hal itu, PKS ibarat anak gadis cantik yang akan dilirik banyak partai untuk bersama mengusung kandidat tertentu," kata Jamil saat dihubungi Tribunnews.com, pada Rabu (19/6/2024).

Namun demikian, Jamil mengatakan, ajakan KIM itu tampaknya akan ditolak PKS.

Setidaknya ada empat faktor yang membuat PKS akan menolak tawaran KIM.

Pertama, PKS hingga saat ini masih menjadi bagian dari gerbong perubahan.

Karena itu, PKS akan mendahulukan partai yang satu gerbong, seperti PKB dan Nasdem dalam berkoalisi di Pilkada Jakarta.

Kedua, sosok yang akan diusung juga yang komit dengan perubahan.

"Hingga saat ini, dimata PKS, sosok perubahan itu ada pada Anies," katanya.

Ketiga, jika KIM menawarkan cawagub kepada PKS, maka kemungkinan akan dipasangkan dengan Ridwan Kamil.

Namun, sosok Ridwan Kamil dinilai PKS bukan simbol perubahan.

Karena itu, sulit bagi PKS menduetkan kadernya dengan Ridwan Kamil.

Sehingga, ia menilai, tawaran KIM untuk PKS itu untuk memecah belah Koalisi Perubahan.

Keempat, Anies dinilai sudah menjadi bagian dari PKS.

Di mana hal itu sudah berlangsung saat Pilkada Jakarta 2017.

(***)