Tergiur Harta, Supir Ini Nekat Bunuh Majikannya
RIAU24.COM - Pekanbaru - Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap pria bernama Raka (35), yang tega membunuh majikannya Saiwan (68) di Perumahan Mandala Jalan Bunga Inem Kelurahan Sialang Munggu Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau.
Polisi terpaksa menembak kaki pelaku karena berusaha melawan saat ditangkap. Bahkan pelaku juga berupaya melarikan diri.
Saiwan seorang pensiunan PTPN V Pekanbaru ditemukan tewas bersimbah darah di lantai rumahnya dengan luka memar di bagian belakang kepalanya. Luka itu akibat hantaman asbak rokok yang terbuat dari kaca dilakukan pelaku.
Ketua RW 17 Kelurahan Sialangmunggu Ivan Syahlufti menyampaikan rasa terima kasih kepada Satreskrim Polresta Pekanbaru. Dia bersyukur karena keresahan warga selama ini akhirnya terjawab.
"Saya sebagai Ketua RW 17 mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian khususnya Satreskrim Polresta Pekanbaru yang telah menangkap pelaku," kata Ivan, Rabu (19/6).
Ivan berharap agar kepolisian, kejaksaan serta pengadilan menjatuhkan hukum yang setimpal dengan perbuatan pelaku. Apalagi pelaku merencanakan pembunuhan itu.
"Semoga pelaku mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya," kata Ivan didampingi anak korban, Siti Hamidah.
Hal senada disampaikan Siti Hamidah. Sambil meneteskan air matanya, Siti menyampaikan ucapan terima kasih ke polisi.
"Terima kasih kepada Satreskrim Polresta Pekanbaru, akhirnya pelaku yang membunuh bapak saya ditangkap. Kami berharal pelaku mendapat hukuman yang seberat-beratnya," kata Siti.
Waka Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto mengatakan motif pembunuhan ini karena pelaku ingin menguasai harta benda milik korban. Pelaku memang merencanakan aksinya sebelum membunuh korban.
"Pelaku memanfaatkan situasi rumah korban yang sepi. Korban kebetulan tinggal sendirian, istrinya sedang berada di luar kota," ujar Henky didampingi Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra pada Rabu (19/6).
Henky menjelaskan, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara memukul bagian belakang kepala sebanyak dua kali dengan menggunakan asbak rokok yang terbuat dari kristal kaca saat korban sedang makan.
Setelah korban roboh akibat hantaman asbak rokok yang terbuat dari kristal kaca, kemudian pelaku mencekik dan menutup wajah korban dengan menggunakan bantal.
Kompol Bery menambahkan, pelaku inisial Rk ini merupakan sopir pribadi korban. Dia sudah lama bekerja dengannya.
"Dari pengakuannya, pelaku bekerja dengan korban sudah sekitar 4 bulan," ujar Bery.
Menurut Bery, pelaku sempat kabur dan berpindah tempat selama dua pekan ke Bengkulu usai pembunuhan. Di Bengkulu, Raka meninggalkan mobil Suzuki Ertiga milik korban yang dibawanya di rumah keluarganya. Ia lalu dia kabur ke Jakarta.
Karena curiga, keluarga Raka melapor ke polisi soal mobil yang ditinggalkan itu. Polisi langsung datang menjemput mobilnya dan kembali memburu Raka.
Dari Bengkulu, Raka kemudian berpindah tempat ke Subang Jawa Barat. Pelarian Raka terus berlanjut hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.
"Pelaku ini kabur berpindah-pindah tempat dan terakhir ditangkap Tim gabungan Jembalang Satreskrim Polresta Pekanbaru, Jatanras Polda Riau, Polresta Banyuwangi dan Jatanras Polda Jatim di Banyuwangi," ungkap Bery.
Diberitakan sebelumnya, Saiwan seorang pensiunan PTPN V Pekanbaru ditemukan tewas bersimbah darah, Rabu (29/5/2024) malam di rumahnya di Perumahan Manggala Jalan Bunga Inem Kelurahan Sialang Munggu Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru.
"Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya yang datang dari daerah Kubang. Karena handphone bapak ini gak aktif sejak 2 hari belakangan," ujar Ivan Syahlufti, Ketua RW 17 Kelurahan Sialangmunggu.
Diberitakan sebelumnya, Saiwan ini tinggal bersama istrinya di rumahnya, Saat kejadian istri korban sedang ke luar kota.
Korban selalu didatangi oleh sopirnya setiap hari. Namun saat mayat korban ditemukan, sang sopir tidak berada di lokasi.
"Informasi dari pihak keluarganya, 2 hari yang lalu Pak Saiwan ini baru pulang dari bank. Sopir yang biasa menemaninya dan mobil Suzuki Ertiga milik korban juga tidak ada lagi," jelasnya.
Ivan manambahkan, di lantai rumah terdapat bercak darah bekas seretan dekat mayat korban ditemukan.
"Jasad sudah membiru dan bau, karena kata anak korban, bapak ini sudah 2 hari tak bisa dihubungi," ungkap Ivan.
Karena tak bisa dihubungi, anak korban datang. Sewaktu masuk ke dalam rumah korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Ivan menyebutkan, anaknya datang karena nomor HP korban tidak aktif. Lalu sang anak masuk ke rumah dan menemukan mayat ayahnya. Selanjutnya, sang anak mengadukan kejadian itu kepada warga dan Ketua RT dan RW setempat.
"Saya bersama Pak RT melihat ada onggokan tertutup selimut dan ada bercak darah juga, seperti bekas diseret," jelas Ivan.
Informasinya korban punya mobil Suzuki Ertiga dan sopir sering datang ke rumah. Tapi saat jasad korban ditemukan mobil dan sopir tak ada.