Haji 2024: Arab Saudi Klaim Tidak Melihat Adanya Kematian Terkait Panas Ekstrem di Antara Para Jemaah
RIAU24.COM - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan pada hari Senin (17 Juni) bahwa mereka tidak melihat adanya kematian terkait panas yang ekstrem di antara para peziarah yang melakukan haji tahun ini.
Berbicara kepada kantor berita Reuters, pejabat kementerian kesehatan Jameel Abualenain mengatakan, "Mari kita lihat populasi haji, jumlah 'haji' (peziarah) dan komorbiditas mereka yang berbeda dan populasi berisiko, orang tua dan mereka 'haji' (peziarah) beberapa dari mereka memiliki komorbiditas yang berbeda, penyakit yang berbeda dan kepatuhan yang berbeda dengan obat untuk memulai."
"Dan seperti yang saya sebutkan dengan staf medis kami yang berkembang dengan baik, unit, protokol, layanan ambulans, yang menyediakan manajemen segera, kami belum memperhatikan, terima kasih Tuhan, setiap kelainan atau penyimpangan dari jumlah normal morbiditas dan mortalitas," tambah Abualenain.
'Menjangkau lebih dari 27.000 peziarah yang menderita penyakit panas'
Abualenain menunjukkan bahwa sejauh ini, kementerian menjangkau lebih dari 27.000 peziarah yang menderita penyakit panas, menambahkan, "Dan hanya untuk menyebutkan secara keseluruhan layanan kesehatan yang telah disediakan selama musim haji ini, kami telah melayani lebih dari 140.000 pasien di rumah sakit dan pusat yang berbeda."
"Dari penilaian risiko kami, kami tahu bahwa musim ini akan sangat panas. Cuacanya sangat panas dan bahkan sebelum peziarah tiba, kami memulai kampanye kami dengan mendidik semua orang tentang cara melindungi diri mereka sendiri, cara menggunakan payung, cara menjaga diri tetap terhidrasi, cara menghindari keramaian dan cara mencari bantuan dan ke mana mencari bantuan juga, "tambahnya.
Ibadah haji berakhir di tengah gelombang panas
Pernyataan Abualenain datang ketika para peziarah Muslim menyelesaikan haji dalam kondisi yang membakar, dengan lebih dari selusin kematian terkait panas dikonfirmasi, sebuah laporan oleh kantor berita AFP mengatakan.
Pada hari Minggu, Yordania mengatakan bahwa 14 peziarah Yordania meninggal setelah menderita sengatan matahari akibat gelombang panas yang ekstrem, dan bahwa 17 lainnya hilang.
Iran, sementara itu, melaporkan kematian lima peziarah tetapi tidak menentukan penyebabnya.
Kementerian luar negeri Senegal mengatakan bahwa tiga lainnya telah meninggal. Indonesia mengatakan pada hari Senin bahwa 136 peziarah Indonesia telah meninggal selama haji termasuk setidaknya tiga dari serangan panas.
(***)