Persenjataan Nuklir India Sekarang Lebih Besar dari Pakistan, China Jauh Berada di Depan
RIAU24.COM - Persenjataan nuklir India sekarang lebih besar dari Pakistan, dengan sebuah think tank Swedia mengklaim bahwa New Delhi telah memperluas persediaannya menjadi 172 hulu ledak pada Januari 2024.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan hulu ledak nuklir Pakistan adalah 170 pada bulan yang sama.
Laporan itu menambahkan kedua negara Asia Selatan terus memperluas persenjataan dan sistem pengiriman nuklir mereka sepanjang tahun lalu.
Laporan SIPRI juga menambahkan bahwa China jauh di depan India dalam perlombaan nuklir, dengan persediaannya mencapai 500 hulu ledak pada Januari 2024, naik dari 410 pada Januari tahun lalu.
Ia menambahkan Beijing terus memperluas persenjataannya pada tingkat tercepat di dunia. Ini melaporkan untuk pertama kalinya bahwa China bahkan memiliki beberapa hulu ledak dalam siaga operasional tinggi.
Laporan itu mengatakan sementara Pakistan tetap menjadi fokus utama pencegahan nuklir India, fokusnya sekarang bergeser ke tetangga utara.
New Delhi sekarang tampaknya lebih bersemangat untuk mengembangkan senjata jarak jauh, termasuk yang mampu mencapai target di seluruh China.
Semua negara memperluas persenjataan mereka
Hans Kristensen dari SIPRI dikutip oleh kantor berita PTI mengatakan bahwa hampir semua negara nuklir memperluas persediaan mereka.
"Tetapi di hampir semua negara bersenjata nuklir ada rencana atau dorongan signifikan untuk meningkatkan kekuatan nuklir," katanya.
Dikatakan semua negara nuklir AS, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Korea Utara dan Israel terus memodernisasi dan memperluas sistem senjata bersenjata nuklir atau berkemampuan nuklir mereka pada tahun 2023.
Laporan itu mengatakan persediaan global hulu ledak nuklir adalah 12.121 pada Januari 2024, di mana 9.585 berada di gudang militer untuk penggunaan potensial.
Laporan itu menambahkan Rusia dan AS memiliki hampir 90 persen dari total persediaan nuklir global.
"Rusia diperkirakan telah mengerahkan sekitar 36 hulu ledak lebih banyak dengan pasukan operasional daripada pada Januari 2023," kata SIPRI.
(***)