Bakteri Pemakan Daging Mematikan Menyebar Cepat di Jepang
"Sebagian besar kematian terjadi dalam waktu 48 jam," kata Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, dikutip dari Bloomberg, Senin (17/6/2024).
"Segera setelah seorang pasien merasakan pembengkakan di kaki di pagi hari, pembengkakan tersebut akan meluas hingga ke lutut pada siang hari, dan mereka dapat meninggal dalam waktu 48 jam," lanjutnya.
Pada akhir 2022, setidaknya lima negara Eropa juga telah melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang peningkatan kasus penyakit invasive group A streptococcus (iGAS), termasuk STSS. WHO mengatakan peningkatan kasus itu terjadi setelah berakhirnya pembatasan COVID-19.
"Dengan tingkat infeksi saat ini, jumlah kasus di Jepang bisa mencapai 2.500 pada tahun ini, dengan tingkat kematian yang "mengerikan" sebesar 30 persen," kata Kikuchi.
Kikuchi mendesak masyarakat Jepang untuk menjaga kebersihan tangan dan mengobati luka terbuka secepat mungkin. Dia mengatakan pasien yang mengidap infeksi bakteri tersebut bisa membawa GAS di ususnya, yang dapat mencemari tangan mereka melalui tinja. ***