Perang Rusia-Ukraina: AS Umumkan Lebih dari 1,5 Miliar Dolar Lebih Banyak Bantuan Kemanusiaan untuk Kyiv
RIAU24.COM - Wakil Presiden AS Kamala Harris mengumumkan pada hari Sabtu (15 Juni) lebih dari $ 1,5 miliar bantuan baru untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Bantuan baru ini terutama untuk sektor energi dan bantuan kemanusiaan.
Harris mengatakan bantuan itu termasuk $ 500 juta dalam pendanaan baru untuk bantuan energi.
Pendanaan USAID senilai 324 juta dolar AS lainnya yang diumumkan sebelumnya juga akan dialihkan untuk mengatasi kebutuhan energi darurat.
Paket baru, dari USAID dan Departemen Luar Negeri, juga mencakup lebih dari 379 juta dolar bantuan kemanusiaan.
Harris termasuk di antara lebih dari 100 pemimpin dan presiden atau kepala negara-negara Uni Eropa, Amerika Selatan, Timur Tengah dan Asia, yang berkumpul di Swiss pada hari Sabtu untuk membahas rencana perdamaian untuk Ukraina.
Tapi, ketidakhadiran Rusia dan China dicatat.
Dalam sebuah pernyataan, Harris mengatakan, "Pendanaan ini akan memperbaiki infrastruktur energi yang rusak akibat perang, memperluas pembangkit listrik, mendorong investasi sektor swasta, dan melindungi infrastruktur energi."
"Upaya ini akan membantu Ukraina menanggapi serangan terbaru Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina dengan mendukung perbaikan dan pemulihan, meningkatkan ketahanan Ukraina terhadap gangguan pasokan energi, dan meletakkan dasar untuk memperbaiki dan memperluas sistem energi Ukraina," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.
Harris mengatakan dalam pernyataannya bahwa ini akan membantu mengatasi kebutuhan mendesak para pengungsi, pengungsi internal, dan komunitas yang terkena dampak konflik yang terkena dampak perang brutal Rusia terhadap rakyat Ukraina.
“Departemen Luar Negeri, dengan dukungan Kongres, akan memberikan $ 300 juta lagi dalam bantuan keamanan sipil Ukraina,” tambahnya.
Permintaan baru Putin untuk perdamaian
Bantuan itu diumumkan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan siap untuk pembicaraan seperti itu besok jika pasukan Ukraina mundur dari wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk, dan juga membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
Putin mengecam kekuatan Barat yang 'egois' dan 'arogan' karena membawa dunia sangat dekat ke titik tidak bisa kembali ketika ia berpidato di pertemuan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dia mengkritik tindakan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dia juga menuduh Barat merusak stabilitas strategis global.
(***)