Studi Ungkap Wanita Lebih Berisiko Meninggal karena Patah Hati, Begini Penjelasannya
RIAU24.COM - Patah hati tidak hanya bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan mental, tapi juga fisik. Menurut sebuah studi, wanita yang patah hati lebih berisiko meninggal dunia akibat penyakit jantung dan serangan jantung. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh kondisi yang disebut Takotsubo cardiomyopathy, atau yang dikenal juga dengan istilah 'sindrom patah hati'.
Meski bersifat sementara, sindrom patah hati dapat menimbulkan dampak yang serius.
Studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association pada 2021 itu menganalisis 135.463 kasus sindrom patah hati. Dari riset tersebut, peneliti menemukan 88,3 persen kasus sindrom patah hati dialami oleh wanita, terutama yang berusia paruh baya atau lebih tua.