Menu

Israel Tuduh Jurnalis Al Jazeera Menyandera Tiga Orang, Kelompok Media Bantah Ada Hubungan

Amastya 10 Jun 2024, 20:35
Gambar file penulis Al Jazeera Abdallah Aljamal /net
Gambar file penulis Al Jazeera Abdallah Aljamal /net

RIAU24.COM Pasukan Pertahanan Israel menuduh seorang jurnalis, yang terkait dengan organisasi berita Al Jazeera, menahan tiga dari empat sandera yang dibebaskan dalam serangan pada hari Sabtu (8 Juni).

Penulis Al Jazeera Abdallah Aljamal dibunuh oleh IDF selama misi penyelamatan dramatis di Nuseirat di Jalur Gaza.

“Abdallah Aljamal, yang juga juru bicara kementerian tenaga kerja yang dikelola Hamas, dibunuh oleh tentara pasukan khusus yang memasuki rumahnya di Gaza tengah untuk menyelamatkan sandera Almog Meir Jan, 21, Andri Kozlov, 27, dan Shlomi Ziv, 41,” kata militer Israel.

Kepada X, IDF menulis, "'Jurnalis' Abdallah Aljamal adalah seorang teroris Hamas yang menyandera Almog, Andrey dan Shlomi di rumah keluarganya di Nuseirat. Tidak ada rompi pers yang bisa membuatnya tidak bersalah atas kejahatan yang telah dilakukannya. @AlJazeera apa yang dilakukan teroris ini di situs web Anda?"

IDF lebih lanjut menuduh pada hari Minggu (9 Juni) bahwa para sandera ditahan oleh Aljamal di dalam rumah keluarganya.

"Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa organisasi teroris Hamas menggunakan penduduk sipil sebagai perisai manusia," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Koneksi Al Jazeera Aljamal

Aljamal telah terdaftar oleh Al Jazeera sebagai penulis di situs webnya, dan dia dilaporkan menulis setidaknya satu artikel untuk organisasi media.

Namun, kepala biro Yerusalem dari kantor Al Jazeera Omar al-Walid mengatakan bahwa Aljamal tidak bekerja untuk Al Jazeera, lapor Times of Israel.

"Orang ini bukan dari Al Jazeera, dan dia tidak bekerja untuk Al Jazeera sama sekali, dan dia tidak terdaftar bekerja untuk Al Jazeera baik sekarang maupun di masa lalu," kata al-Walid.

"Kami tidak mengenalnya, dan semua rumor yang telah menyebar kosong dari konten dan tidak benar sama sekali," tambahnya.

Jaringan berita berbahasa Arab lebih lanjut menyatakan bahwa mereka akan menuntut mereka yang menyebarkan desas-desus palsu mengenai hubungan antara al-Walid dan Al-Jazeera, lapor Times of Israel.

Imran Khan, yang merupakan koresponden senior di saluran bahasa Inggris Al Jazeera, menyatakan di Instagram bahwa Aljamal bekerja sebagai pekerja lepas di masa lalu.

"Individu yang dimaksud yang tewas dalam serangan itu bersama keluarganya, pada satu titik, adalah seorang jurnalis lepas. Dia tidak pernah bekerja untuk Al Jazeera Arab atau Inggris," tulis Khan.

(***)