RIAU24.COM - Partai NasDem harus berkoalisi dengan partai politik lain di Jawa Barat jika ingin mengusung putra mantan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Habibie sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Barat 2024.

Pasalnya, tidak ada satupun partai di Jawa Barat kini yang bisa mendapatkan kursi mayoritas di tingkat DPRD untuk mengusung Cagub dan Cawagub sendiri.

Berdasarkan keputusan KPU Jawa Barat, NasDem hanya memperoleh 8 kursi di DPRD Jabar hasil Pemilu 2024 lalu. Sementara total jumlah kursi di DPRD Jabar berjumlah 120 kursi.

Partai Gerindra bercokol di posisi nomor satu dengan raihan 20 kursi DPRD Jabar. Kemudian disusul PKS dan Golkar yang sama-sama mendapatkan 19 kursi.

PDIP ada di posisi keempat dengan 17 kursi di DPRD Jabar. 

Disusul PKB dengan 15 kursi, Demokrat dengan 8 kursi, PAN 7 kursi, PPP 6 kursi, dan PSI 1 kursi.

Pasal 40 UU Nomor 10 Tahun 2016 mengatur syarat parpol atau gabungan parpol hanya boleh mengusulkan satu pasangan calon kepala daerah.

Parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu DPRD untuk bisa mengusung kandidat di Pilkada.

Partai Gerindra yang bercokol di posisi terbanyak lebih kursi DPRD Jabar hasil Pemilu 2024 pun belum bisa mengusung cagubnya sendirian di Pilkada 2024.

Partai besutan Prabowo ini harus berkoalisi untuk bisa mengusung kadernya.

Selain Ilham Habibie, terdapat nama lain yang diprediksi akan meramaikan kontestasi Pilgub Jabar 2024 sejauh ini.

Mereka di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan mendapatkan rekomendasi dari Golkar untuk maju di Pilgub Jabar dan Jakarta.

Meskipun belakangan ini Partai Gerindra sudah mengusungnya maju di Pilgub DKI Jakarta.

Kemudian terdapat nama dua politikus PAN Bima Arya dan Desy Ratnasari. 

PAN sudah mendukung keduanya untuk maju di Pilgub Jabar. Terdapat pula Mantan Bupati Purwakarta sekaligus kader Gerindra Dedi Mulyadi.

(***)