Ukraina Gunakan Senjata Barat untuk Serang Sistem Rudal di Wilayah Rusia
RIAU24.COM - Pasukan Ukraina pada hari Senin (3 Juni) mengatakan bahwa mereka telah berhasil menyerang sistem rudal S-300 Rusia dengan bantuan senjata yang dipasok Barat di wilayah Rusia.
"Itu terbakar dengan indah. Ini adalah S-300 Rusia. Di wilayah Rusia. Hari-hari pertama setelah izin untuk menggunakan senjata Barat di wilayah musuh," tulis menteri pemerintah Ukraina Iryna Vereshchuk di Facebook, bersama dengan gambar yang konon menunjukkan serangan itu.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengizinkan Ukraina untuk melakukan serangan terbatas sambil menggunakan senjata AS di wilayah Rusia dekat Kharkiv setelah berbagai negara Eropa menghapus pembatasan tentang bagaimana mereka dapat menggunakan senjata tersebut.
Masih belum jelas apakah Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS dalam serangan itu.
AS menghentikan Ukraina melepaskan amunisi paling tangguh
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji Presiden AS Joe Biden karena mengizinkan beberapa serangan di wilayah Rusia sebagai langkah maju yang akan membantu tentara dalam mempertahankan wilayah Kharkiv yang diperangi.
Beberapa ahli telah mengajukan pertanyaan apakah kebebasan baru akan membantu Ukraina secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk mengusir invasi Rusia.
Namun, menurut analis militer itu mungkin tidak terjadi karena Amerika Serikat telah berdiri teguh untuk tidak mengizinkan Ukraina menggunakan amunisi paling tangguh melawan Rusia, yaitu rudal jarak jauh yang disebut ATACMS.
Rudal ini mampu mencapai target 300 kilometer (hampir 200 mil) jauhnya.
Ukraina hanya diperbolehkan menggunakan rudal jarak pendek yang dikenal sebagai GMLRSl. Rudal-rudal ini memiliki jangkauan sekitar 70 kilometer (sekitar 40 mil).
Rusia telah menghadapi serangan Ukraina dengan menggunakan senjata Barat di wilayah yang direbut oleh mereka.
Krimea yang diduduki telah sering menjadi sasaran Ukraina setelah dianeksasi oleh Rusia menggunakan rudal ‘Storm Shadow’ yang disediakan Inggris pada tahun 2014.
Pada akhir 2022, Ukraina juga melancarkan serangan ke Kharkiv dan Kherson dalam upaya untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia pada minggu-minggu awal perang.
(***)