Menu

Jusuf Kalla: Afghanistan Kini Aman, Lebih Banyak Orang Tewas Ditembak di AS 

Zuratul 3 Jun 2024, 11:53
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) saat berkunjung ke Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6).(Dok DMI)
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) saat berkunjung ke Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6).(Dok DMI)

RIAU24.COM - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan situasi di Afghanistan sudah jauh lebih aman. 

JK juga menyinggung investasi dibuka lebar-lebar oleh Afghanistan yang kini dipimpin oleh Taliban.

JK menyampaikan hal itu usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, dan Wakil Perdana Menteri 2 Afghanistan, Abdul Salam Hanafi. 

JK dan dua petinggi Afghanistan itu juga membahas urusan ekonomi, hak-hak perempuan dan anak.

"Ekonomi juga kita bicarakan, bahwa mereka kaya akan mineral dan apabila ada pengusaha Indonesia mau eksplorasi ya terbuka khususnya Indonesia dia akan buka, dia utamakan karena kita mempunyai hubungan sejak lama, sejak Bung Karno erat sekali sampai saat ini," ucap JK di Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6/2024).

"Apabila ada pengusaha Indonesia siapa saja mau bekerja di bidang mining, di bidang mineral, investasi, terbuka, sangat terbuka," imbuhnya.

Menurut JK, jejak historis antara Indonesia dengan Afghanistan sangat erat sehingga memudahkan hubungan antarnegara. 

Lalu bagaimana dengan isu keamanan mengingat apa yang muncul di publik adalah kekejaman Taliban?

"Aman sekali, beda dengan persepsi orang, mungkin lebih banyak orang di Amerika meninggal karena tembakan dibanding di sini," kata JK.

JK yang berada di Kabul atas undangan pemerintah Afghanistan mengaku melihat langsung perkembangan negara itu usai hampir 3 tahun dipimpin Taliban.

Menurutnya, Afghanistan sudah mulai menunjukkan kemajuan bertahap.

"Suasana di sini damai, di jalan baik, orang laki, perempuan jalan, oleh karena itu hari pertama sudah dua menteri, besok ada beberapa, membicarakan beberapa hal mengenai ekonomi, pendidikan, tadi kita bicara bagaimana pendidikan untuk perempuan, bahwa itu memang nanti tahap demi tahap akan dilaksanakan," kata JK.

(***)