Menu

RS Indonesia di Gaza Kembali di Bom Israel, Sipil hingga Para Medis Menjadi Sasaran 

Zuratul 3 Jun 2024, 10:33
RS Indonesia di Gaza Kembali di Bom Israel, Sipil hingga Para Medis Menjadi Sasaran. (Potret RS Indonesia Gaza)
RS Indonesia di Gaza Kembali di Bom Israel, Sipil hingga Para Medis Menjadi Sasaran. (Potret RS Indonesia Gaza)

RIAU24.COM -Pasukan Israel kembali menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Minggu (2/6) waktu setempat.

Menurut rekaman yang diperoleh Al Jazeera, pasukan Israel menghancurkan unit khusus Noura al-Kaabi di RS Indonesia. 

Unit ini diperuntukkan untuk mereka pasien hemodialisa.

Seorang dokter di Rumah Sakit Indonesia Gaza menyebut serangan terjadi saat fasilitas medis itu baru saja pulih, setelah dibuka kembali dalam beberapa minggu terakhir.

"Meski sudah tak bisa beroperasi saat awal invasi di Gaza utara, mereka [Israel] masih memasuki rumah sakit dan membakar lantai dua dan tiga dengan parah," kata dokter itu, dikutip Al Jazeera.

"Pagar luar dihancurkan. Kami bahkan menemukan detonator di rumah sakit. Tetapi untungnya, dengan rahmat Tuhan, semuanya baik-baik saja," imbuhnya.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara sempat lumpuh beberapa bulan lalu, kala pasukan Zionis dengan brutal melakukan serangan di wilayah Gaza utara.

Pada awal agresi, serangan Israel menyebabkan kerusakan parah pada gedung rumah sakit.

Ketua organisasi relawan kemanusiaan Medical Rescue Committee (MER-C), Dr Sarbini Abdul Murad, pada November lalu mengatakan lantai satu rumah sakit yang dibangun dengan biaya bantuan warga RI itu telah rusak total.

Israel sempat mengepung dan membombardir RS Indonesia dengan menargetkan gerbang utama, generator listrik, hingga kantor administratif rumah sakit tersebut.

Laporan jurnalis Al Jazeera juga mengatakan militer Israel terus menargetkan orang-orang di rumah sakit. 

Siapa pun yang bergerak di RS Indonesia disebut bakal ditembaki.

Pada awal agresi, Israel juga menuding sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia, menampung milisi Hamas sebagai markas sekaligus perisai dari serangan Tel Aviv.

Namun Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka menjadikan rumah sakit sebagai markas. 

Pengelola RS Indonesia di Gaza juga membantah tudingan itu secara tegas.

(***)