Menu

Departemen Tenaga Kerja AS Menggugat Hyundai Atas Pekerja Anak di Alabama

Amastya 31 May 2024, 21:13
Tanda toko Hyundai di luar showroom di Bletchley, Milton Keynes, Inggris /Reuters
Tanda toko Hyundai di luar showroom di Bletchley, Milton Keynes, Inggris /Reuters

RIAU24.COM Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengajukan keluhan pada hari Kamis terhadap produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Co., sebuah perusahaan suku cadang mobil, dan seorang perekrut tenaga kerja untuk penggunaan ilegal pekerja anak di fasilitas Alabama.

Pengaduan, yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Montgomery, Alabama, juga meminta perintah yang memaksa perusahaan untuk mengembalikan keuntungan yang dihasilkan dengan menggunakan pekerja anak.

Pada tahun 2022, Reuters melaporkan bahwa anak perusahaan Hyundai dan pemasok suku cadang lainnya di negara bagian Selatan mempekerjakan anak-anak berusia 12 tahun.

Tiga terdakwa yang disebutkan dalam petisi Departemen Tenaga Kerja saat ini untuk mempekerjakan seorang anak berusia 13 tahun adalah Hyundai Motor Manufacturing Alabama LLC, SMART Alabama LLC, sebuah perusahaan suku cadang mobil, dan Best Practice Service LLC, sebuah perusahaan perekrutan.

Divisi Upah dan Jam Departemen menemukan bahwa anak itu telah bekerja hingga 60 jam per minggu di jalur perakitan SMART, di mana ia mengoperasikan peralatan yang membentuk lembaran logam menjadi suku cadang mobil.

Fasilitas SMART memasok suku cadang ke Hyundai Motor Manufacturing Alabama, yang memproduksi model-model populer seperti Hyundai Santa Fe, Tucson, dan Santa Cruz.

Menurut pengaduan yang diajukan ke Departemen Tenaga Kerja, SMART memberi tahu perusahaan tenaga kerja bahwa dua karyawan tambahan tidak diterima kembali di fasilitas karena penampilan dan karakteristik fisik lainnya, yang menunjukkan bahwa mereka juga di bawah umur.

"Perusahaan tidak dapat menghindari tanggung jawab dengan menyalahkan pemasok atau perusahaan kepegawaian atas pelanggaran pekerja anak ketika mereka juga majikan," kata Pengacara Tenaga Kerja Seema Nanda dalam sebuah pernyataan berita.

Kasus ini menyoroti kekhawatiran yang terus berlanjut tentang praktik pekerja anak di jaringan pasokan perusahaan besar, terutama di lokasi dengan aktivitas industri yang cukup besar.

Hyundai Motor Co. dan para terdakwa yang terhubung belum merilis pernyataan mengenai pengaduan tersebut.

Kasus ini menekankan perlunya kepatuhan yang ketat terhadap peraturan ketenagakerjaan, serta tugas etis perusahaan global untuk menjaga kondisi kerja yang aman dan sah di seluruh rantai pasokan mereka.

(***)