Ketika Nasdem Anggap Biasa Menteri Sumbang Ratusan Juta ke Partai
RIAU24.COM - Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menganggap biasa jika sekelas menteri menyumbangkan uang ratusan juta kepada partai yang telah membesarkan namanya.
Hal ini karena sumbangan dipakai untuk kegiatan partai dikutip dari inilah.com, Kamis 30 Mei 2024.
Dia menganggap biasa karena dia juga menyisihkan penghasilannya sebagai anggota DPR untuk operasional partai.
"Dana yang terkumpul di Bendahara Partai itu digunakan untuk berbagai hal. Untuk misalnya kegiatan sayap, kegiatan partai, dan sebagainya. Lantas juga untuk kegiatan sosial misalnya, terjadi bencana, sering kami membuka kepedulian kami," ujarnya.
Dia memastikan, sudah biasa jika kader yang menjabat sebagai menteri memberikan sumbangan lebih besar dari kader lainnya.
"Kami semuanya (kader) buka dompet, kami nyumbang. Ada yang nyumbang sejuta, ada dua juta, mungkin Pak SYL karena menteri, posisinya menyumbang lebih dari kami-kami gitu loh," sebutnya.
Bicara soal aliran dana Rp850 juta dari Kementan ke Nasdem, dia beralasan partainya hanya tahu uang itu sumbangan pribadi dari eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pada kesempatan berbeda, panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai Nasdem ke KPU Tahun 2023 mengaku, hanya menerima uang Rp800 dari Rp850 juta yang dicairkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini diungkapkan oleh Accounting Nasdem Tower, Lena Janti Susilo sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasaan pejabat eselon dan penerimaan gratifikasi Eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) Cs, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin 27 Agustus 2024.
Menurutnya, uang itu tidak sesuai ketika dihitung oleh pihak panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai Nasdem ke KPU.
Dia mengatakan, uang Rp800 juta diterima secara bertahap, dengan tiga kali penyerahan yang dicatat di dalam sebuah pembukuan.