Menu

Rafah Trending di X, Kedekatan Gus Dur dengan Israel Kembali Mencuat 

Zuratul 30 May 2024, 14:22
Rafah Trending di X, Kedekatan Gus Dur dengan Israel Kembali Mencuat.(X/@jejakdigital)
Rafah Trending di X, Kedekatan Gus Dur dengan Israel Kembali Mencuat.(X/@jejakdigital)

RIAU24.COM - Fakta dibalik kedekatan Gus Dur dan Israel kembali mencuat di beberapa platform media sosial.

Presiden Keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau yang sering kita kenal dengan Gus Dur, diketahui sangat toleran, ia bahkan banyak dipuji banyak orang karena sikap toleransinya dan semangatnya memperjuangkan pluralisme.

Namun, sikap Gus Dur ini membuat banyak pihak tak suka dan memicu kritikan. 

Gus Dur pernah dicap sebagai Kyai Liberal sekuler dan dianggap sebagai antek Israel

Komentar itu keluar karena Gus Dur memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Israel atau kedekatannya dengan kaum Yahudi

Berikut beberapa fakta dibalik kedekatan Gus Dur dan Israel seperti dikutip dari Channel Youtube Data Fakta sebagai berikut:

1. Terpihat Yahudi 

Sejarah awal mencatat kedekatan Gus Dur dengan Israel atau bangsa Yahudi, bukan saat dia ketika menjabat sebagai Presiden tetapi jauh sebelum itu, semasa ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ia telah dibuat terikat oleh seorang Yahudi, ketika berkuliah di Bagdad, Irak. 

Gus Dur mempunyai teman di kalangan Yahudi bernama Ranim, kawannya ini merupakan seorang jurnalis yang mencari penghasilan tambahan dengan bekerja di toko pakaian sebagai penerjemah, keduanya diketahui bekerja di toko itu dan hal tersebut membuat mereka berteman.

2. Ingin Bka Hubungan Diplomatik dengan Israel 

Gus Dur diketahui ingin membuka pintu selebar-lebarnya untuk diplomasi dengan Israel, Alasan dengan usulan ini karena ia menganggap Indonesia memiliki modal sebagai negara Muslim terbesar dan berpotensi akan memiliki suara yang bisa di dengar. 

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ansyaad Mbai mantan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, ia menjelaskan masyarakat di era pemerintahan Gus Dur yang pada saat itu banyak terpengaruh oleh paham radikal hal itu menghalau keinginan Gus Dur. 

Gus Dur tidak segan menunjukan kedekatannya dengan Israel, oleh karena tindakan tersebut membuat Gus Dur dijegal oleh beberapa masyarakat, hubungan Gus Dur Israel dikatakan mengundang kontroversi dan ia juga bakal dianggap sebagai antek Yahudi

Keterlibatan Gus Dur dengan paham Yahudi menyebabkan ia bereaksi kritis tentang pemahaman Yahudi, selama 30 tahun Gus Dur telah menentang paham anti-semit dan pengetahuan awam tentang Israel dan Yudaisme. 

Maka tak heran jika Gus Dur mendapatkan kritikan sebagai pro zionis dari Amien Rais yang waktu itu pemimpin Muhammadiyah, Gus Dur mendapatkan kritikan dari Menteri Luar Negeri.

3. Pimpin Pertemuan Holocaust 

Keakraban dan kedekatan Gus Dur dengan bangsa Yahudi semakin dekat dan kental pada saat ia memimpin pertemuan Holocaust di Bali. 

Konferensi di buat untuk meluruskan fakta Holocaust atau pembantaian kaum Yahudi selama perang dunia kedua, hal yang menarik dari Konferensi ini adalah tertutup dan dipimpin langsung oleh Gus Dur.

Selain itu Konferensi dipenuhi oleh sejumlah ulama, rabi, saksi-saksi Holocaust, wakil spiritual Hindu, Budha dan Katolik, pertemuan ini sebagai tandingan dari penyangkalan oleh Presiden Iran yaitu Mahmoud Ahmadinejad. 

Gus Dur yang sebelumnya pernah bertamu di museum Holocaust mengungkapkan "Walaupun Presiden Iran ini merupakan kawan baiknya, tetapi untuk persoalan tersebut ia keliru".

4. Diberikan penghargaan oleh Yahudi 

Kedekatan Gus Dur dengan bangsa Yahudi semakin menguat, ketika mantan Presiden Indonesia keempat itu mendapatkan penghargaan dari pemerintah Israel

Gus Dur memperoleh penghargaan dari Simon Wiesenthal Center, pemberi penghargaan itu merupakan dari LSM terkenal di Amerika Serikat untuk melindungi bangsa Yahudi Internasional.

Lembaga yang dibentuk tahun 1977 oleh Simon Wiesenthal ini merupakan pemburu penjahat perang Nazi dan pembuat dokumen kekejaman Nazi atas kaum Yahudi

Lembaga tersebut memiliki kedekatan yang erat dengan Israel untuk membela bangsa Yahudi, bahkan mereka mengklaim memiliki 400 ribu kader di Amerika Serikat dan memiliki program mengajarkan toleransi serta anti terhadap dengan kekerasan.

(***)