Menu

Miris! Kakak Beradik di Buleleng Yatim Piatu Hidup Miskin Harus Berujung Bunuh Diri 

Zuratul 28 May 2024, 10:53
Miris! Kakak Beradik di Buleleng Yatim Piatu Hidup Miskin Harus Berujung Bunuh Diri. (Pixabay @Alexas_Fotos)
Miris! Kakak Beradik di Buleleng Yatim Piatu Hidup Miskin Harus Berujung Bunuh Diri. (Pixabay @Alexas_Fotos)

RIAU24.COM - Kakak beradik di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, KS (23) dan adiknya, PY (5) ditemukan tewas diduga bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung. 

Nestapa, akhir hidup mengenaskan bagi kakak beradik yatim piatu dan hidup miskin itu.

Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata, mengungkapkan mereka adalah kakak beradik yatim piatu yang termasuk warga miskin di wilayahnya. 

KS menjadi tulang punggung keluarga sejak kedua orang tua mereka meninggal, sekitar lima tahun lalu.

Selain menanggung adiknya, KS juga harus mengurus kakak perempuannya, LS (34), yang seorang penyandang disabilitas. 

Sedangkan, saudara nomor tiga atau adik KS, yakni KM, sudah menikah. 

Mereka seluruhnya lima bersaudara, tapi satu orang meninggal dunia saat masih kecil.

Dulunya, KS bekerja di bengkel motor. Namun, setelah PS sakit, KS memutuskan berhenti bekerja agar bisa menjaga sang adik. 

Dia lantas membuka servis alat elektronik di rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kondisinya memang kurang mampu. Yatim piatu. Dia berhenti kerja agar bisa jaga adiknya. Kerja serabutan di rumah, servis alat elektronik," jelas Pawata kepada detikBali, Senin (27/5/2024).

Setelah dipulangkan ke rumah duka di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, jenazah kakak beradik itu langsung dimakamkan di Setra Desa Bontihing, Senin dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita.

"Karena ini ulah pati (bunuh diri) langsung dikubur tadi pagi. Penguburannya jam 2 dini hari," kata Pawata.

Dia juga mengungkapkan KS yang mengajak PS sempat membeli satu liter bensin di sebuah warung sebelum menuju Jembatan Tukad Bangkung. 

Dia hendak memperbaiki televisi pemilik warung di Desa Bontihing bernama Made Warka.

"Saat itu dia akan memperbaiki televisi pemilik warung Made Warka. Tapi dia beli bensin dulu seliter, ngebon (berutang). Kemungkinan hasil servis televisi itu yang akan digunakan untuk membayar nanti. Tetapi jalan yang ditempuh berbeda," urai Pawata.

Kakak ipar KS berinisial NLR mengatakan sempat mengunjungi rumah almarhum sehari sebelum kejadian, tepatnya pada Sabtu (25/5/2024) siang. Namun, PY kala itu mengatakan kakaknya tidak ada di rumah.

Kemudian malam harinya, KS sempat berjanji akan menginap di rumah NLR bersama sepupu yang lain. Namun almarhum tidak kunjung datang.

Salah satu sepupunya sempat menghubungi KS lewat WhatsApp. Pesan itu dibalas KS dan menjawab akan segera datang. 

Namun sampai hari kejadian almarhum tidak pernah kelihatan lagi.

NLR mengungkapkan keanehan perilaku KS sebelum kepergiaannya. Menurutnya, KS dikenal sebagai sosok yang irit bicara. 

KS tidak pernah curhat dengan keluarga terkait masalah yang dihadapinya.

(***)