Menu

Adian Napitupulu PDIP: Rakyat Tahu Siapa Kader yang Langgar Konstitusi

Zuratul 28 May 2024, 10:43
Adian Napitupulu PDIP: Rakyat Tahu Siapa Kader yang Langgar Konstitusi.
Adian Napitupulu PDIP: Rakyat Tahu Siapa Kader yang Langgar Konstitusi.

RIAU24.COM -Politisi PDIP Adian Napitupulu menilai rakyat sudah tahu siapa kader PDIP yang melanggar konstitusi dan demokrasi.

Hal ini disampaikan Adian terkait pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang meminta maaf atas kelakuan kader yang bertentangan dengan ideologi partai serta melanggar konstitusi dan demokrasi.

"Sebenarnya tidak perlu kita tanya, rakyat pasti tahu," kata Adian dalam Political Show di CNN Indonesia TV, Senin (27/5) malam. Ia menjawab pertanyaan apakah kader yang melanggar konstitusi dan demokrasi adalah Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.

Adian mengatakan ekspresi Puan saat menyampaikan permintaan maaf dalam Rakernas V PDIP itu menggambarkan perasaan seluruh kader PDIP. 

Ia lalu menyinggung pengorbanan yang dilakukan PDIP selama ini kepada Jokowi.

"Sedih, marah, kecewa, sakit. Mau cerita panjang? Bagaimana pengorbanan terhadap Jokowi dari dulu sampai sekarang, yang kemudian mungkin tidak dirasakan oleh yang lain, itu sudah terekspresi dengan sangat sempurna dari apa yang disampaikan Mbak Puan," ujar dia.

Namun, lanjut Adian, Puan tetap menempatkan diri sebagai Ketua DPR meskipun kecewa. 

Karena itu, Puan tetap memenuhi undangan pemerintah jika diundang.

"Dia harus bersikap ketika diundang. Bertemu dengan Jokowi, dia harus datang, kenapa? Dia Ketua DPR. Dia ketua dari wakil rakyat, walau bergetar hatinya, dia tetap katakan 'oke saya sedih, saya marah, kecewa, tapi saya ketua dari seluruh wakil rakyat'," ujar Adian.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani terisak dan menyeka air mata saat membacakan poin rekomendasi Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5). 

Ia meminta maaf atas perilaku kader yang melanggar konstitusi dan demokrasi.

"Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," ujar Puan.

(***)