Menu

Heatstroke! Jemaah Haji RI Diminta Waspada, Suhu Tanah Suci Bisa Tembus 42 Derajat Celcius

Zuratul 27 May 2024, 15:27
Heatstroke! Jemaah Haji RI Diminta Waspada, Suhu Tanah Suci Bisa Tembus 42 Derajat Celcius. (Dok. Kementerian Agama RI)
Heatstroke! Jemaah Haji RI Diminta Waspada, Suhu Tanah Suci Bisa Tembus 42 Derajat Celcius. (Dok. Kementerian Agama RI)

RIAU24.COM -Wilayah Arab Saudi tengah dilanda suhu panas yang cukup ekstrem belakangan ini. 

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengingatkan beberapa hal untuk jemaah haji selama beribadah untuk menjaga kesehatan.

Kepala Puskes Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pihaknya terus memantau kondisi kesehatan para calon haji yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes, hingga jantung.

Dalam pemantauan ini, petugas kesehatan akan melakukan pengecekan tensi darah dan konsumsi obat rutin pribadi.

"Ini kita mengendalikan faktor risiko ya. Faktor risiko sudah dibawa, tapi kalau terkendali akan aman. Salah satunya adalah minum obat secara teratur, sehingga obat-obatan untuk mengendalikan penyakit yang sudah rutin mesti dibawa," kata Liliek dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (27/5/2024).

Selain obat, ini beberapa tips yang bisa dilakukan agar jemaah haji bisa menghadapi cuaca panas ekstrem selama beribadah:

1. Istirahat yang cukup

Liliek menekankan agar jemaah haji harus memiliki waktu istirahat yang cukup. 

Hal ini sangat penting untuk kelangsungan ibadah haji.

2. Membawa perbekalan yang cukup

Selain itu, jemaah haji juga disarankan untuk membawa perbekalan makan dan minum. 

Aktivitas di luar ruangan dalam durasi yang panjang bisa membuat jemaah haji mungkin lupa untuk makan dan minum.

3. Menggunakan pelindung diri saat di luar ruangan

Selama beribadah haji, jemaah perlu menyesuaikan diri dengan suhu di Arab Saudi yang cenderung lebih panas dari Indonesia. 

Di Indonesia, suhu paling panas sekitar 36 derajat Celsius, sementara di Arab Saudi bisa mencapai 41 derajat Celsius.

Maka dari itu, Liliek mengimbau agar jemaah menggunakan alat pelindung diri dari sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.

4. Minum air yang cukup

Cuaca panas di Arab Saudi bisa memicu dehidrasi jika tidak mengkonsumsi air yang cukup. 

Hal ini bisa terlihat dari kondisi urine yang mulai terlihat kuning kecoklatan, yang menunjukkan tubuh kurang cairan. 

Namun, perlu diperhatikan jumlah dan waktu minumnya.

5. Jaga cairan tubuh tetap stabil

Selain cuaca yang panas, kelembaban udara di Arab Saudi terbilang rendah. 

Untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil, jemaah haji bisa minum air putih yang dicampur oralit.

(***)