Miris! Isi Curhatan Para Pejabat Kementan Era SYL, sebut: Pemimpin Bak Iblis
"Iya. Jadi selain itu juga dia bilang begini pak, 'itu nggak lama kok. Sebentar lagi dia juga kena reshuffle. Setelah dia reshuffle nanti enggak akan ada lagi yang seperti ini permintaan-permintaan'. Di samping itu, lalu saya ditemui Pak Hafidz. Saya juga diminta diketahui nggak hanya Pak Gempur. Jadi selain Pak Hafidhz, saya minta temui pimpinan di atas Pak Hafidhz. Waktu itu saya belum kenal sama Pak Musyafak. Didampingilah saya oleh Pak Gempur hari keberapanya, ketemu dengan Pak Musyafak di ruangan beliau. Dia hanya bilang 'iya mas tolong bantu kami. Mas Hendra nggak usah khawatir. Nanti uang itu akan diganti dari patungan eselon I'," jawab Hendra.
Dari cerita itu, Hendra mengaku baru mengetahui adanya praktik patungan sharing eselon I itu.
Dia mengaku mengikuti pemberitaan terkait reshuffle menteri hingga merasa kasihan dan meminjamkan uang ke Kementan.
"Di situ anda tahu uang patungan?" tanya jaksa.
"Iya, jadi saya memang dijanjikan itu dari Pak Musyafak, Pak Gempur, dan Pak Hafidhz," ucapnya.
Hendra mengatakan saat ada kabar mengenai pengumuman reshuffle dia ikut memantau. Ternyata, saat itu SYL lolos dari ancaman reshuffle.