Korban Tewas Setelah Serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah Meningkat Menjadi 31
Pasukan Israel, awal bulan ini, mengeluarkan perintah evakuasi untuk Rafah, sebuah kota selatan di daerah kantong Palestina dekat perbatasan Mesir yang dipenuhi ratusan ribu warga Gaza yang mengungsi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
“Sekitar 800.000 warga Palestina telah terpaksa melarikan diri Rafah di tengah operasi militer Israel,” kata PBB, pada hari Sabtu.
"Menanggapi perintah evakuasi yang menuntut orang untuk melarikan diri ke apa yang disebut zona aman, orang-orang terutama pergi ke daerah tengah dan Khan Younis termasuk ke bangunan yang hancur," kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini, dalam sebuah posting di X.
Dia menambahkan, "Setiap kali, mereka terpaksa meninggalkan beberapa barang yang mereka miliki: kasur, tenda, peralatan memasak dan persediaan dasar yang tidak dapat mereka bawa atau bayar untuk transportasi. Setiap kali, mereka harus memulai dari awal, dari awal lagi."
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dan Layanan Darurat Sipil mengatakan tim menerima puluhan panggilan tentang kemungkinan korban tetapi tidak dapat melakukan pencarian karena serangan darat dan pemboman udara yang sedang berlangsung, lapor Reuters, pada hari Sabtu.
"Hari ini adalah yang paling sulit dalam hal pemboman pendudukan, serangan udara dan penembakan tank telah berlangsung hampir tanpa henti," kata seorang warga di Jabalia, Ibrahim Khaled, kepada Reuters.