Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik Setelah Menolak Transfer Senjata Rusia
"Rudal hipersonik belum menjadi senjata stabil di Korea Utara," katanya kepada AFP, menambahkan ini dihitung dengan lokasi peluncuran di pesisir Wonsan.
“Meskipun lintasan penerbangannya pendek, peluncuran itu bisa saja dari rudal jarak menengah atau kelas panjang yang ditembakkan dengan jangkauan yang disesuaikan untuk tujuan eksperimental", kata Hong.
"Praktis tidak ada senjata selain rudal hipersonik yang dapat digambarkan sebagai balistik dan 'benda terbang'," katanya.
Militer biasanya menggambarkan rudal sebagai ‘proyektil’.
Korea Utara telah lama berusaha untuk menguasai teknologi hipersonik dan bahan bakar padat yang lebih maju, untuk membuat rudalnya lebih mampu menetralisir sistem pertahanan rudal Korea Selatan-AS dan mengancam pangkalan militer regional Amerika Serikat.
Rudal hipersonik lebih cepat dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat, sementara rudal berbahan bakar padat tidak perlu diisi bahan bakar sebelum diluncurkan, membuatnya lebih sulit ditemukan dan dihancurkan, serta lebih cepat digunakan.