Tak Terima Dilukis Jelek, Wanita Terkaya Dunia Ini Naik Pitam
RIAU24.COM - Salah satu wanita terkaya dunia, Gina Rinehart, meminta lukisan wajah dirinya disingkirkan dari pameran di Galeri Nasional Australia di Canberra.
Ia marah karena lukisan dirinya yang dipamerkan itu jelek. Gina Rinehart bahkan mengkritik seniman yang membuat lukisan tentang dirinya, Vincent Namatjira.
Dilansir dari news.com.au, Jumat (17/5/2024), lukisan Gina Rinehart muncul di Galeri Nasional Australia bersama banyak lukisan dari tokoh lain, termasuk Ratu Elizabeth II, pemain AFL Adam Goodes, dan mantan Perdana Menteri Julia Gillard.
Karya Namatjira terkenal dengan lukisan karikatur orang. Menanggapi kritik tersebut, Namatjira selaku pelukis mengatakan bahwa ia hanya melukis dunia seperti yang dirinya lihat.
“Saya melukis dunia seperti yang saya lihat. Orang tidak harus menyukai lukisan saya," kata Namatjira.
"Saya melukis orang-orang yang kaya, berkuasa, atau orang-orang penting. Orang-orang yang mempunyai pengaruh terhadap negara ini dan terhadap diri saya secara pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara baik maupun buruk," katanya.
Nine Newspaper kemudian melaporkan ada beberapa keluhan masuk ke Galeri Nasional Australia tentang potret wanita terkaya Australia tersebut. Ada juga tuduhan yang menyebutkan Galeri Nasional Australia melakukan perintah Partai Komunis China dengan potret Gina Rinehart.
Di situs Galeri Nasional Australia, Gina Rinehart terdaftar memberikan sumbangan sebesar US$ 9.999 atau Rp 159 juta (kurs Rp 15.967).
Namun, pihak dari Galeri Nasional Australia menolak memindahkan lukisan yang akan dipamerkan hingga 21 Juli itu. Lukisan-lukisan tersebut dipamerkan sejak Maret sebagai bagian dari pameran Vincent Namatjira yang menampilkan 21 karya milik seniman tersebut.
"Sejak tahun 1973, ketika Galeri Nasional mengakuisisi Blue Poles karya Jackson Pollock, terdapat diskusi dinamis mengenai manfaat artistik dari karya-karya dalam koleksi nasional, dan/atau dipamerkan di galeri," kata pihak galeri dalam sebuah pernyataan.
"Kami mempersembahkan karya seni kepada publik Australia untuk menginspirasi orang-orang dalam mengeksplorasi, merasakan, dan belajar tentang seni," sambungnya.
Pada 2022, firma Hancock Prospecting milik Gina Rinehart membatalkan kesepakatan sponsorship senilai US$ 15 juta atau Rp 239 miliar dengan Netball Australia. Hal itu terjadi akibat pemain Donnell Wallam disebut tidak nyaman mengenakan seragam berlogo Hancock Prospecting.
Setelah keributan dalam tim tentang keterlibatan Hancock diketahui publik, perusahaan tersebut membatalkan kesepakatan sponsorship dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin menambah masalah perpecahan Netball. Perusahaan Roy Hill milik Gina Rinehart juga akan berhenti mensponsori Netball WA dan tim West Coast Fever.