Menu

Elon Musk Akan Meluncurkan Satelit Starlink di Indonesia pada Hari Minggu

Amastya 16 May 2024, 18:40
Sebelumnya pada bulan Mei, Starlink mendapatkan izin untuk menawarkan layanan internetnya secara komersial di Indonesia /AFP
Sebelumnya pada bulan Mei, Starlink mendapatkan izin untuk menawarkan layanan internetnya secara komersial di Indonesia /AFP

RIAU24.COM Miliarder Elon Musk akan mengunjungi Indonesia untuk meluncurkan unit satelit SpaceX Starlink pada hari Minggu, kantor berita Reuters melaporkan pada hari Kamis (16 Mei) mengutip dua menteri kabinet.

Menteri Kabinet Luhut Pandjaitan mengatakan kepada Reuters bahwa Musk akan meluncurkan Starlink di Bali di hadapan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Ini akan menjadi kunjungan langsung pertama Musk ke negara Asia.

Menteri Komunikasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa peluncuran Starlink akan diadakan di sebuah klinik di ibukota Bali, Denpasar, di mana Musk dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian tentang konektivitas untuk sektor kesehatan.

Musk juga akan berpidato di World Water Forum di Bali.

Starlink diharapkan dapat menyediakan layanan di daerah terpencil

Sebelumnya pada bulan Mei, Starlink mendapatkan izin untuk menawarkan layanan internetnya secara komersial di Indonesia.

Starlink akan bekerja sama dengan penyedia akses jaringan lokal dan Indonesia mengharapkan perusahaan untuk menyediakan layanan internet ke daerah-daerah terpencil.

Starlink adalah konstelasi satelit pertama dan terbesar di dunia yang menggunakan orbit Bumi rendah untuk menghadirkan internet broadband yang mampu mendukung streaming, game online, panggilan video, dan banyak lagi.

"Memanfaatkan satelit canggih dan perangkat keras pengguna ditambah dengan pengalaman mendalam kami dengan pesawat ruang angkasa dan operasi di orbit, Starlink memberikan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah kepada pengguna di seluruh dunia," kata situs web SpaceX.

Saat ini, Starlink tersedia di Prancis, Jerman, Irlandia, Belanda, Austria, Belgia, Denmark, Portugal, Inggris Raya (UK), Kanada, Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Jepang, Malaysia, Filipina, Brasil, dan Chili.

SpaceX menyatakan bahwa setiap satelit memiliki desain panel datar yang ringkas yang meminimalkan volume, memungkinkan tumpukan peluncuran yang padat untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan peluncuran roket Falcon 9.

(***)