SYL Pernah Ancam Copot Jabatan Pejabat Eselon I, Isi BAP Dirjen Kementan
RIAU24.COM - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut pernah memberi ancaman untuk mencopot jabatan para eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) yang tidak loyal memenuhi permintaannya.
Hal itu diketahui saat Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus gratifikasi dan pemerasan SYL.
Prihasto mengatakan dirinya dan pejabat eselon I Kementan pernah mendapat ancaman dari SYL soal diminta mundur jika tak sejalan.
Hal itu terungkap dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Prihasto nomor 49 yang dibacakan Jaksa KPK dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Rabu (15/5).
Prihasto mengaku mengartikan tak sejalan yang diucapkan SYL adalah loyalitas dalam pemenuhan permintaan uang.
"Mohon izin Yang Mulia, ini ada keterangan saksi untuk mengingatkan saksi kembali, dalam BAP saksi nomor 49 ini. 'Saya pernah secara tidak langsung memperoleh ancaman atau paksaan dari Syahrul Yasin Limpo, seingat saya pernah dikumpulkan bersama para eselon I lainnya di ruangan yang bersangkutan pada saat Pak Syahrul Yasin Limpo menyampaikan dengan kalimat, 'Apabila Saudara-saudara tidak sejalan dengan saya, silakan mengundurkan diri'. Pemahaman saya atas penyampaian tersebut adalah Syahrul Yasin Limpo yang merasa tidak mampu untuk loyal dengan yang bersangkutan diminta untuk mengundurkan diri. Loyal maksudnya mampu memahami permintaan Syahrul Yasin Limpo terkait iuran yang diminta untuk kebutuhan nonbudgeter Syahrul Yasin Limpo.' Bener itu?" tanya jaksa usai membacakan BAP Prihasto.
Prihasto mengatakan ancaman jika tak loyal itu tak disampaikan secara langsung oleh SYL. Namun Prihasto mengartikan ucapan SYL soal mundur jika tak sejalan sebagai keloyalan dalam memenuhi permintaan.
"Iya, yang itu tadi kan yang saya sampaikan secara tidak langsung. Yang secara langsung tidak ada," kata Prihasto.
"Yang ini (BAP nomor 49)?" tanya jaksa.
"Yang ini kan secara tidak langsung kami dalam keterangan kami di BAP, secara tidak langsung menyampaikan, tidak secara, artinya, kalau tidak loyal, tapi kan tidak tebersit di dalam, mohon maaf bukan kami menjelaskan, tidak tebersit bahwa konteksnya itu tapi kami merasa itu seperti itu, Pak," jawab Prihasto.
Prihasto menegaskan ucapan soal apabila tak sejalan silakan mundur pernah diucapkan oleh SYL. Dia mengatakan ucapan itu disampaikan ke seluruh pejabat eselon I di Kementan.
"Tapi tadi yang saya bacakan benar? Bahwa pernah menyampaikan kalimat 'apabila tidak sejalan' ada?" tanya jaksa.
"Pernah. Itu disampaikan kepada seluruh eselon I. Kalimat itu pernah disampaikan ke seluruh eselon I," jawab Prihasto.
Prihasto mengatakan ucapan itu disampaikan SYL saat meeting bersama eselon I di Kementan. Dia mengatakan SYL juga pernah menyampaikan hal itu saat lagi santai seperti makan dan coffee break.
"Saat itu di ruangan siapa?" tanya jaksa.
"Itu biasanya disampaikan di ruang kita lagi meeting hanya untuk eselon I saja atau ya kadang di ruang makan," jawab Prihasto.
"Momentumnya apa pada saat itu kejadiannya?" tanya jaksa.
"Biasanya kalau pagi-pagi kita kayak coffee break, itu disampaikan oleh beliau," jawab Prihasto.
"Yang saya bacakan betul ya?" tanya jaksa.
"Bener," jawab Prihasto.