Menu

Argentina Memangkas Suku Bunga Menjadi 40 Persen di Tengah Perlambatan Inflasi

Amastya 15 May 2024, 19:09
Seorang pria berdiri di samping produk susu di sebuah supermarket di pusat kota Buenos Aires /Reuters
Seorang pria berdiri di samping produk susu di sebuah supermarket di pusat kota Buenos Aires /Reuters

RIAU24.COM Argentina telah menurunkan suku bunga acuannya untuk keenam kalinya di bawah Presiden Javier Milei, mencerminkan kepercayaan pada inflasi yang melambat di negara itu dan strategi untuk mengecilkan neraca bank sentral yang sarat utang.

Menurut Bloomberg News, bank sentral mengumumkan pada hari Selasa bahwa suku bunga utama diturunkan dari 50 persen menjadi 40 persen, melanjutkan tren penurunan dari puncak 133 persen Desember lalu.

Sejak Milei menjabat pada 10 Desember, inflasi bulanan Argentina telah menunjukkan tanda-tanda mereda, turun menjadi 8,8 persen pada April dari 26 persen pada Desember.

Tim ekonomi Milei memproyeksikan bahwa kenaikan harga konsumen akan turun lebih lanjut menjadi 3,8 persen pada September, perkiraan yang lebih optimis daripada 5,8 persen yang diantisipasi oleh analis dalam survei bank sentral.

Terlepas dari peningkatan bulanan ini, tingkat inflasi tahunan Argentina tetap sangat tinggi di 289,4 persen pada April, menandai level tertinggi dalam hampir tiga dekade.

Tekanan inflasi yang terus-menerus ini menggarisbawahi kompleksitas tantangan ekonomi yang dihadapi pemerintahan Milei.

Penurunan suku bunga terbaru mengikuti persetujuan staf Dana Moneter Internasional (IMF) dari tinjauan kedelapan program keuangan Argentina senilai $ 44 miliar.

Jika disahkan oleh dewan eksekutif IMF, persetujuan ini akan memberi Argentina sekitar $ 800 juta untuk membantu memenuhi kewajiban utangnya kepada IMF.

Pendekatan Milei terhadap kebijakan moneter kontras dengan saran khas IMF, yang umumnya menganjurkan untuk mempertahankan suku bunga positif riil.

Namun, pejabat Argentina berpendapat bahwa mengurangi biaya pinjaman akan memungkinkan bank sentral untuk mengelola neraca lebih efektif dengan menyerap kelebihan likuiditas.

Langkah ini dipandang penting sebelum akhirnya mengangkat kontrol modal.

(***)