Menu

Walmart Memulai PHK dan Penggunaan Shift Kantor untuk Merampingkan Operasi

Amastya 14 May 2024, 21:06
Walmart /Reuters
Walmart /Reuters

RIAU24.COM Raksasa ritel global Walmart telah memulai serangkaian langkah, termasuk PHK perusahaan dan relokasi kantor untuk merampingkan operasi.

Keputusan perusahaan untuk memangkas tenaga kerjanya datang di tengah upaya restrukturisasi besar-besaran untuk mengoptimalkan efisiensi dan beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah.

Menurut laporan dari Wall Street Journal, ratusan pekerjaan perusahaan dijadwalkan akan dipotong, sementara pekerja jarak jauh didorong untuk beralih kembali ke ruang kantor fisik.

Upaya restrukturisasi memerlukan perombakan personel, terutama yang mempengaruhi karyawan di kantor-kantor kecil yang berlokasi di Dallas, Atlanta, dan Toronto.

Para pekerja ini didesak untuk pindah ke hub yang lebih besar, seperti kantor pusat perusahaan Walmart di Bentonville, Arkansas.

Ini sejalan dengan strategi Walmart untuk memusatkan operasi dan meningkatkan kolaborasi di antara tenaga kerjanya.

Meskipun penekanan pada kehadiran kantor, perusahaan masih akan mengizinkan pekerjaan jarak jauh secara paruh waktu, asalkan karyawan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pengaturan kantor.

Walmart, yang dikenal dengan jejak ritelnya yang luas, mengoperasikan sekitar 4.600 toko di seluruh Amerika Serikat dan mempekerjakan tenaga kerja besar sekitar 2,1 juta rekanan.

Keputusan perusahaan baru-baru ini mencerminkan tren industri utama, dengan bisnis di seluruh dunia menilai kembali kebijakan kerja jarak jauh setelah pandemi Covid-19.

Perkembangan terbaru datang dengan inisiatif otomatisasi ambisius Walmart, yang bertujuan untuk memodernisasi operasinya dan meningkatkan efisiensi.

Pada April 2023, perusahaan mengungkapkan rencana untuk mengotomatisasi 65 persen tokonya pada tahun 2026, menunjukkan langkah menuju integrasi teknologi.

CEO Doug McMillon sebelumnya telah mencatat peran gudang otomatis dalam merampingkan proses dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.

Namun, di samping dorongan otomatisasinya, Walmart juga telah merampingkan jejak fisiknya.

Laporan terbaru menunjukkan penutupan beberapa toko, termasuk lokasi Bay Area dan Pasar Lingkungan di Milwaukee.

Penutupan ini, bersama dengan PHK, menunjukkan penataan kembali perusahaan untuk mengoptimalkan portofolio tokonya dan fokus pada lokasi berkinerja tinggi.

Dalam perkembangan terkait, Walmart telah mengumumkan penutupan semua 51 klinik kesehatannya dan penghentian operasi perawatan kesehatan virtualnya.

Sementara Walmart belum memberikan alasan rinci untuk penutupan ini, analis industri terus berspekulasi bahwa perkembangan ini datang dengan tujuan untuk mengoptimalkan operasi.

(***)