Iran Keluarkan Ancaman Bom Nuklir ke Israel di Tengah Meningkatnya Ketegangan Perang
RIAU24.COM - Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa Teheran akan mengubah doktrin nuklirnya jika Israel terus mengancam keberadaannya di tengah gejolak yang sedang berlangsung di Asia Barat yang berasal dari perang di Gaza.
Pernyataan itu telah memicu kekhawatiran baru tentang perang nuklir di wilayah tersebut.
Apa doktrin nuklir Iran?
Posisi publik Iran adalah bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mendapatkan senjata nuklir. Tetapi badan-badan intelijen di seluruh dunia telah lama menyimpulkan bahwa Teheran bermaksud untuk mendapatkan bom nuklir.
Kamal Kharrazi, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan ancaman tajam kepada Israel dengan mengindikasikan bahwa Teheran mungkin mengubah doktrin nuklirnya lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kamal Kharrazi mengatakan kepada Jaringan Berita Mahasiswa Iran awal pekan ini, "Kami tidak memiliki keputusan untuk membangun bom nuklir tetapi jika keberadaan Iran terancam, tidak akan ada pilihan selain mengubah doktrin militer kami."
"Baru-baru ini, para pejabat militer juga mengumumkan bahwa jika Israel ingin menyerang fasilitas nuklir, adalah mungkin dan dapat dibayangkan untuk merevisi doktrin dan kebijakan nuklir Iran dan mengalihkan dari pertimbangan deklarasi sebelumnya," katanya.
Sebelumnya pada tahun 2022, Kharrazi telah mengklaim bahwa Iran secara teknis mampu membuat bom nuklir tetapi belum memutuskan apakah akan membangunnya.
Pemimpin Tertinggi Khamenei melarang pengembangan senjata nuklir dalam sebuah fatwa pada awal 2000-an.
Dalam komentar terakhirnya tentang masalah ini, Kharrazi mengatakan, "Dalam kasus serangan terhadap fasilitas nuklir kami oleh rezim Zionis, pencegahan kami akan berubah."
Iran dan Israel telah lama menjadi musuh bebuyutan dengan Teheran menolak mengakui keberadaan Israel.
Tapi apa yang merupakan perang proksi selama beberapa dekade, menjadi konfrontasi terbuka bulan lalu setelah Teheran meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel sebagai tanggapan atas dugaan serangan Israel terhadap kedutaan Iran di ibukota Suriah, Damaskus.
(***)