Menu

Ketua PBNU Gus Fahrur Sebut Kritik Ustad Slaafi terhadap UAH Terlalu Berlebihan 

Zuratul 11 May 2024, 20:10
Ketua PBNU Gus Fahrur Sebut Kritik Ustad Slaafi terhadap UAH Terlalu Berlebihan. (X/Foto)
Ketua PBNU Gus Fahrur Sebut Kritik Ustad Slaafi terhadap UAH Terlalu Berlebihan. (X/Foto)

"Di awal-awal Islam, kedua alat musik tersebut lebih dekat dimainkan di tempat-tempat maksiat, sebagai musik pengiring pesta minuman keras," kata Gus Fahrur.

Menurut Gus Fahrur, Islam melarang meniru gaya hidup yang berpotensi mendorong kemaksiatan, termasuk penggunaan alat musik yang bisa membuat orang lalai dari mengingat Tuhan atau digunakan dalam konteks yang tidak sesuai dengan prinsip ketakwaan.

"Mendorong berbuat kemaksiatan, minuman keras atau membuka aurat dan bertolak-belakang dengan prinsip ketakwaan," imbuhnya.

Sikap PBNU terhadap musik lebih fleksibel, dengan sebagian besar ulama menganggap beberapa jenis alat musik haram, terutama yang digesek dan ditiup, kecuali rebana dan genderang perang yang diizinkan selama tidak dibarengi dengan maksiat.

(***)

Halaman: 12Lihat Semua