Menu

Populasi Anjlok, China Tawarkan Pekerjaan Fleksibel Bagi Wanita Pasca Melahirkan

Devi 10 May 2024, 11:36
Populasi Anjlok, China Tawarkan Pekerjaan Fleksibel Bagi Wanita Pasca Melahirkan
Populasi Anjlok, China Tawarkan Pekerjaan Fleksibel Bagi Wanita Pasca Melahirkan

RIAU24.COM - Beberapa provinsi di China mendesak perusahaan-perusahaan untuk memberikan pekerjaan fleksibel pada wanita setelah melahirkan. Pekerjaan yang disebut 'Mama's Posts' itu diharapkan bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan pengasuhan anak.

Hal ini dilakukan untuk mendorong lebih banyak wanita untuk memiliki anak, setelah populasi di China turun selama dua tahun berturut-turut. Bahkan, angka kelahiran sudah mencapai rekor terendah. Data resmi menunjukkan angka kelahiran di China turun dari 6,77 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2022 ke rekor terendah yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2023.

"Mama's Post adalah posisi yang khusus diciptakan untuk para ibu. Dengan jam kerja relatif fleksibel, akan memudahkan keseimbangan pekerjaan dan pengasuhan anak," kata laporan pihak berwenang yang dikutip dari Reuters.

"Banyak ibu yang tidak bisa bekerja selama lebih dari tiga tahun, sampai anak-anak mereka cukup umur untuk masuk tempat penitipan anak, dan memerlukan jam kerja yang fleksibel untuk kembali bekerja," jelas laporan tersebut.

Meskipun banyak perusahaan yang mengeksplorasi model "Mother's Post", pilihan pekerjaan yang tersedia seringkali terbatas. Dari sebagian besar melibatkan kontrak jangka pendek atau sementara, sehingga sulit untuk melindungi hak dan kepentingan sah perempuan.

Banyak posisi yang masih melibatkan tugas-tugas padat karya di bidang manufaktur dan pemrosesan, yang menyasar lebih banyak pekerja tidak terampil. Itu seperti beberapa posisi yang ditawarkan di kota Qingdao di provinsi timur Shandong.

Namun, di wilayah selatan Guangdong yang lebih kaya, pihak berwenang berupaya mempromosikan model baru ini di seluruh kota di provinsi tersebut. Baik dalam posisi profesional, teknis, atau manajemen.

Banyak wanita di China yang memilih untuk tidak memiliki anak karena tingginya biaya perawatan anak, tidak ingin menikah, atau menunda karier di masyarakat tradisional. Banyak yang masih memandang mereka sebagai pengasuh utama dan diskriminasi gender yang merajalela. ***