Menu

Hamas: Tidak Akan Menerima Kesepakatan Gencatan Senjata yang Tidak Sepenuhnya Mengakhiri Perang Gaza

Amastya 5 May 2024, 18:44
Proposal gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas telah dibagi menjadi tiga fase /Reuters
Proposal gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas telah dibagi menjadi tiga fase /Reuters

RIAU24.COM Hamas pada Sabtu malam (4 Mei) mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan gencatan senjata yang tidak sepenuhnya mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Kelompok militan Palestina menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara pribadi menghalangi kesepakatan.

Pada hari Sabtu, delegasi Hamas bertemu dengan mediator Qatar, Mesir, dan AS di Kairo Mesir dalam upaya terbaru untuk menghentikan perang yang dimulai pada Oktober tahun lalu.

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita AFP, seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok itu tidak akan setuju dalam keadaan apa pun untuk gencatan senjata yang tidak secara eksplisit mencakup mengakhiri perang sepenuhnya, termasuk penarikan Israel dari Gaza.

Pejabat itu, yang memilih untuk tetap anonim, mengutuk upaya Israel untuk mengamankan kesepakatan pembebasan sandera tanpa menghubungkannya dengan mengakhiri agresi di Gaza.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi Israel sebelumnya menuduh Hamas menggagalkan kemungkinan mencapai kesepakatan dengan menolak untuk melepaskan tuntutannya untuk mengakhiri perang, AFP melaporkan.

Ribuan Warga Israel Protes, Tuntut PM Terima Gencatan Senjata

Ketika pertemuan di Kairo berlangsung, ribuan orang Israel memprotes di Tel Aviv, menuntut agar Netanyahu harus menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang akan membuat sandera Israel yang tersisa dibawa pulang dari Gaza.

Pada rapat umum itu, kerabat dan pendukung lebih dari 130 sandera yang masih dalam penahanan mengatakan segala sesuatu yang mungkin harus dilakukan untuk membawa mereka pulang, kantor berita Reuters melaporkan.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, menewaskan 1.200 orang Israel dan orang asing dan ratusan orang Israel disandera.

Sebagai tanggapan, Israel membalas keras di Jalur Gaza, menghancurkan sebagian besar daerah kantong dan menewaskan lebih dari 34.000 orang.

Proposal gencatan senjata terbaru

Proposal terbaru (dalam perjanjian gencatan senjata) mencakup fase pertama yang berlangsung hingga 40 hari di mana hingga 33 dari 128 sandera Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan bersama dengan penarikan IDF dari bagian-bagian Gaza, sebuah laporan oleh Times of Israel mengatakan.

Tahap kedua, yang akan berlangsung selama 42 hari, akan melihat pembebasan semua sandera hidup lainnya dan pihak-pihak menyelesaikan pengaturan untuk ketenangan berkelanjutan di Gaza.

Tahap ketiga dan terakhir, yang juga akan berlangsung selama 42 hari, akan melihat pertukaran mayat.

(***)