Deretan Negara Mayoritas Muslim yang Putuskan Hubungan dengan Israel Buntut Genosida Gaza
RIAU24.COM -Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) belum lama ini berencana mengirimkan Israel surat penangkapan untuk sejumlah pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Hal ini mengakibatkan beberapa negara yang memiliki relasi dengan Israel sebelumnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatiknya.
Sejumlah pejabat Israel yang terlibat dalam konflik Israel-Hamas kian khawatir terhadap surat putusan yang disebut akan dikirim pada pekan ini.
Mulai dari negara kepulauan sampai yang terletak di benua Afrika pernah menarik perwakilan diplomatiknya di Israel.
1. Turki
Pemerintah Turki memutuskan untuk memanggil balik duta besarnya dari Israel untuk kembali usai mempertimbangkan tindakan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Lebih dari itu, Turki juga memutuskan untuk menghentikan semua perjanjian dagang dengan Israel.
"Transaksi ekspor dan impor terkait Israel telah dihentikan, mencakup semua produk," ujar Menteri Perdagangan Turki seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/5).
Kedua negara sebelumnya disebut memiliki kesepakatan dagang hingga mencapai US$6.8 miliar pada 2023.
"Turki akan secara ketat dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai Pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza," tambah sang Menteri Perdagangan.
2. Bahrain
Bahrain menjadi negara kedua mayoritas Muslim yang memutus hubungan diplomatik dengan Negeri Zionis Timur Tengah itu.
Duta besar Bahrain disebut telah meninggalkan Israel sebagai pernyataan sikap terhadap agresi brutal Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Parlemen Bahrain kemudian menegaskan untuk menghentikan kesepakatan ekonomi.
"Dewan menegaskan bahwa berlanjutnya perang dan operasi militer, dan eskalasi Israel yang terus berlanjut mengingat kurangnya penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional, mendorong Dewan untuk menuntut lebih banyak keputusan dan tindakan yang menyelamatkan nyawa orang-orang tak berdosa dan warga sipil di Gaza. dan seluruh wilayah Palestina," demikian disampaikan dalam pernyataan Parlemen Bahrain seperti dikutip dari Arab News.
Padahal, Bahrain sebelumnya pernah menandatangani perjanjian Abraham (Abraham Accords) yang membahas tentang perjanjian kolektif antara Uni Emirat Arab, Israel, dan Bahrain.
3. Yordania
Sebagai salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Israel, Yordania mempunyai sikap tegas terhadap tindakan Tel Aviv.
Raja Abdullah II pun memberi peringatan keras ke Netanyahu tentang eskalasi konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Alhasil, pihaknya memutuskan untuk menarik duta besarnya pada awal November 2023 lalu. Ini secara tak langsung dapat mengancam hubungan diplomatik Israel yang telah berjalan selama ini.
Yordania juga menyebut bahwa Israel telah menciptakan 'bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.' Ini menjadi suatu ketegasan dari negara yang mayoritasnya beragama Muslim tersebut.
(***)