Menu

Selandia Baru Menimbulkan Kekhawatiran Atas Meningkatnya Peran Keamanan Tiongkok di Pasifik

Amastya 3 May 2024, 21:27
Sebuah helikopter lepas landas dari kapal induk Shandong China, di atas perairan Samudra Pasifik /Reuters
Sebuah helikopter lepas landas dari kapal induk Shandong China, di atas perairan Samudra Pasifik /Reuters

RIAU24.COM - Menteri luar negeri Selandia Baru menyuarakan keprihatinan pada hari Jumat (3 Mei) mengenai upaya China untuk memperluas kehadiran keamanannya di Kepulauan Pasifik, menyoroti potensi risiko terhadap stabilitas regional.

"China memiliki eksistensi lama di Pasifik, tetapi kami sangat prihatin dengan peningkatan keterlibatan di sektor keamanan Pasifik," kata Winston Peters dalam pidatonya pada hari Jumat.

China telah membujuk serangkaian negara Kepulauan Pasifik untuk mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Beijing dan telah menandatangani pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon.

Peningkatan kehadiran Tiongkok di Kepulauan Pasifik, ditandai dengan seringnya kunjungan dari polisi, penelitian, dan kapal militer, telah mengintensifkan persaingan untuk pengaruh regional dengan Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kembalinya ketegangan masa lalu, mengingat sejarah Perang Dunia II di kawasan itu.

"Kami tidak ingin melihat perkembangan yang mengacaukan institusi dan pengaturan yang telah lama mendukung keamanan kawasan kami," kata Peters kepada Dewan China Selandia Baru di Auckland.

China adalah pasar ekspor terbesar Selandia Baru, dan pelanggan utama untuk produk susu, daging, dan lainnya. Wellington telah lama menjadi salah satu mitra terdekat Beijing di antara negara-negara demokrasi Barat.

Kehadiran Tiongkok yang semakin meningkat di Kepulauan Pasifik, ditandai dengan seringnya kunjungan dari polisi, penelitian, dan kapal militer, telah membuat tegang hubungan dengan Selandia Baru.

Serangan siber tahun 2021 juga dikaitkan dengan Tiongkok yang menargetkan sistem komputer pemerintah Selandia Baru.

Insiden ini, bersama dengan ekspansi militer China yang lebih luas di Pasifik, telah meningkatkan kekhawatiran di Wellington tentang potensi kembalinya ketegangan regional di masa lalu.

Politisi Selandia Baru secara tradisional berhati-hati tentang komentar atau tindakan apa pun yang berisiko menimbulkan kemarahan China, karena takut menimbulkan sanksi politik atau ekonomi yang merusak seperti yang dikenakan pada Australia dan Kanada oleh Beijing.

Sebelumnya, Peters dalam pidatonya mendesak warga Selandia Baru untuk mempertimbangkan bergabung dengan pakta teknologi pertahanan penting dengan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

(***)