Kerap Kenakan Kaos Polos, Mark Zucerberg Kini Tampil Necis Bertabur Barang Branded
RIAU24.COM - Mark Zuckerberg, CEO Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) selama ini dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ia kerap mengenakan kaos polos berwarna abu-abu tua dan jeans.
Dalam wawancara pada 2014 lalu, Zuckerberg pernah memberikan klarifikasi soal tampilannya yang sederhana. Ia terang-terangan mengatakan bukan orang keren dan tak pernah mau jadi keren.
"Saya ingin benar-benar efisien dengan hidup, jadi saya tak perlu membuat banyak keputusan. Saya merasa tak bekerja keras jika harus menghabiskan energi untuk memikirkan hal-hal tak penting," kata dia ketika ditanya kenapa selalu pakai kaos abu-abu polos dan jeans.
Bukan cuma bajunya yang konsisten, tetapi gaya rambutnya juga selalu sama. Ia selalu memakai model rambut pendek yang tak neko-neko.
Namun, tiba-tiba Zuckerberg tampil berbeda dan lebih necis akhir-akhir ini. Sebenarnya bukan cuma Zuckerberg yang bertransformasi. Pendiri Amazon Jeff Bezos juga sudah berubah, dari tampilan nerd, kini bertaburan barang branded berkelas.
CEO Tesla Elon Musk juga berubah, dari yang tadinya tampil culun kini layaknya pria macho dengan setelan jaket pilot ala Top Gun.
Zuckerberg agaknya mengikuti jejak pendahulunya di sektor 'fesyen petinggi teknologi'. Baru-baru ini, ketika mengunggah video untuk menjelaskan fitur Meta AI, banyak orang kaget dengan baju dan aksesori yang dikenakan Zuckerberg.
Ia memakai sweater lengan panjang dan aksesori kalung rantai ala anak muda era kini. Caranya berbicara juga tak mirip robot seperti sebelumnya, melainkan lebih santai dan friendly.
Sebelumnya, Zuckerberg juga tampil keren dengan jaket shearling yang marak digunakan selebritas atau influencer.
Bahkan, beredar potongan video ketika Zuckerberg mengagumi arloji miliarder Anant Ambani bermerek Richard Mille seharga US$ 1 juta.
Kala itu, dalam pernikahan keluarga kaya raya Asia tersebut, ia mengenakan setelan mewah Alexander McQueen.
"Apakah Zuckerberg kini jadi stylish?" tweet seorang influencer fesyen pria yang juga merupakan pertanyaan banyak orang.
Guardian menuliskan, perubahan gaya memang wajar seiring pertumbuhan karakter seseorang. Namun, perubahan Zuckerberg ini belum diklarifikasi langsung oleh sang raja media sosial.
"Aoakah ini adalah bentuk krisis paruh baya? Apakah Zuckerberg sudah tak tahu mau menghabiskan uangnya di mana, sehingga memutuskan merekrut seorang stylist?" Guarndian menuliskan, Jumat (3/5).
Kemungkinan lainnya, perubahan gaya Zuckerberg merupakan strategi untuk menghadang berbagai tuduhan monopoli sang raksasa media sosial. Banyak pula yang menuding Facebook mengeksploitasi anak kecil dan remaja demi mendulang profit.
Perubahan gaya Zuckerberg bisa jadi untuk memberikan kesan relevansi sang raja media sosial untuk para pengguna media sosialnya.