Menu

Mengenal DSA, Prosedur Deteksi Kelainan Pada Pembuluh Darah di Otak

Devi 28 Apr 2024, 19:56
Mengenal DSA, Prosedur Deteksi Kelainan Pada Pembuluh Darah di Otak
Mengenal DSA, Prosedur Deteksi Kelainan Pada Pembuluh Darah di Otak

RIAU24.COM - Pembuluh darah menjadi salah satu bagian yang paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak, yang merupakan organ tubuh pusat, juga terdiri dari pembuluh darah yang bisa mengalami gangguan maupun kelainan.

Saat terjadi kelainan di pembuluh darah, beberapa risiko penyakit bisa terjadi. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan dan kelainan pembuluh darah otak adalah dengan pemeriksaan DSA.

Mengenal Prosedur DSA

Dokter spesialis neurologi RS Abdi Waluyo, dr Erwin Joe, SpN, FINA, menjelaskan DSA atau Digital Subtraction Angiography adalah diagnostik atau pemeriksaan yang memberikan gambaran lebih jelas terkait kondisi pembuluh darah di otak.

"Yang kita ambil adalah gambaran pembuluh darah, dengan menghilangkan secara digital gambaran-gambaran jaringan lainnya, seperti jaringan otak dan jaringan tengkorak. Yang tersisa hanyalah gambaran pembuluh darah otak secara menyeluruh," jelas dr Erwin dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (26/4/2024).

"Jadi kita dapat melihat gambaran pembuluh darah, baik dari aliran, dinding pembuluh darah, penyakit atau kelainan pada dinding pembuluh darah. Itu menggunakan alat dengan teknik radiasi untuk pengambilan gambar," lanjutnya.

Beberapa kasus yang pernah ditangani dengan DSA, seperti stroke akut, penyempitan pembuluh darah, hingga aneurisma otak.

dr Erwin menjelaskan prosedur DSA ini cukup sederhana. Dibutuhkan satu tempat untuk tempat masuk atau entry point dengan tusukan di pembuluh darah bagian paha dan memasukkan kateter.

Selanjutnya, kateter akan diarahkan ke pembuluh darah ke target. Di sana, dibutuhkan kontras untuk bisa mendapatkan gambaran pembuluh darah yang lebih baik.

Lama waktu tindakan dilakukan

"Prosedurnya sendiri itu dilakukan sebenarnya hanya 15 menit. Jika dilakukan untuk dapat gambaran 3D, kita buatkan gambaran untuk melihat kelainan pembuluh darah tertentu, seperti aneurisma, AVM, dural fistula, dan masih banyak lagi," tutur dr Erwin.

"Itu akan membutuhkan waktu sekitar 15 menit lagi, jadi sekitar kurang lebih 30 menit lagi," sambungnya.

Untuk prosedurnya, mulai dari sterilisasi sampai selesai, itu akan memakan waktu sekitar 30-45 menit. Sekitar enam jam setelah tindakan, pasien bisa kembali beraktivitas secara normal.

Efek samping dari tindakan DSA

dr Erwin mengatakan efek samping dari kateter yang digunakan dalam prosedur DSA ini bisa beragam. Bisa terjadi stroke sumbatan, pendarahan, hingga angka kecacatan. Namun, kemungkinan atau peluangnya sangat kecil.

"Walaupun itu semua kesannya mengerikan, tapi probabilitas untuk terjadi komplikasi itu hanya 0,1 persen dari penelitian," pungkasnya. ***