Menu

WHO Wanti-wanti Obat Sirup Demam dan Batuk yang Picu Ginjal Rusak

Devi 20 Apr 2024, 12:06
WHO Wanti-wanti Obat Sirup Demam dan Batuk yang Picu Ginjal Rusak
WHO Wanti-wanti Obat Sirup Demam dan Batuk yang Picu Ginjal Rusak

RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kasus baru temuan obat batuk sirup yang kembali terkontaminasi zat toksik. Kali ini obat yang diproduksi Johnson and Johnson disebut memiliki kandungan dietilen glikol yang tinggi dalam hasil pemantauan dan pengujian rutin tiga bulan terakhir otoritas kesehatan Nigeria, Afrika Selatan.

Pemerintah Afsel kemudian menarik produk tersebut dari peredaran. Pasalnya, kandungan etilen glikol, dietilen glikol, belakangan berkaitan dengan kematian lebih dari 300 anak di Kamerun, Gambia, Indonesia, hingga Uzbekistan di 2022.

Badan kesehatan PBB ini mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan produk medis global untuk mendorong ketekunan otoritas nasional dalam pemeriksaan obat mengandung cemaran zat toksik.

Sirup Benylin yang ditarik di pasaran dibuat oleh J&J di Afrika Selatan pada Mei 2021, meskipun Kenvue (KVUE.N), sekarang memiliki merek tersebut setelah spin-off dari J&J tahun lalu.

J&J merujuk permintaan komentar ke Kenvue. Dalam pernyataan melalui email pada Jumat, Kenvue mengatakan pihaknya telah melakukan tes terhadap batch yang ditarik kembali oleh Nigeria dan tidak mendeteksi dietilen atau etilen.

"Kami terus bekerja sama dengan otoritas kesehatan dan WHO serta terlibat dengan NAFDAC untuk memahami hasil tes mereka, termasuk memverifikasi keaslian produk sampel, metodologi pengujian yang digunakan, dan hasil yang dilaporkan oleh badan tersebut," tambah pernyataan itu.

Sejak penarikan kembali obat tersebut di Nigeria, lima negara Afrika lainnya juga telah menarik produk tersebut dari pasaran, yakni Kenya, Rwanda, Tanzania, Zimbabwe, dan Afrika Selatan, tempat obat tersebut dibuat.

Regulator Afrika Selatan juga telah menarik kembali sirup tersebut, yang digunakan untuk mengobati batuk, demam, dan reaksi alergi lainnya pada anak-anak.

Dietilen glikol bersifat racun bagi manusia bila dikonsumsi dan dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, meski belum ada laporan bahaya dalam kejadian terbaru ini.

Pada kasus 2022, kontaminasi di sirup berasal dari bahan baku yang digunakan oleh produsen di India dan india.

WHO mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan produsen dan otoritas pengawas di Afrika Selatan untuk menyelidiki sirup pediatrik Benylin, dan memiliki informasi mengenai sumber bahan yang digunakan. Kenvue sebelumnya mengatakan pihaknya menguji bahan-bahannya sebelum diproduksi.

Badan tersebut mengatakan kemungkinan bahwa sirup itu palsu, juga sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari penyelidikan.

Awal pekan ini WHO mengirimkan peringatan terpisah terhadap lima batch bahan sirup obat batuk terkontaminasi yang ditemukan di Pakistan yang tampaknya diberi label palsu sebagai produk Dow Chemical.

Ini adalah peringatan pertama yang dikirimkan WHO mengenai eksipien, elemen obat selain bahan aktif farmasi, dan bukan produk jadi, badan tersebut mengkonfirmasi pada hari Jumat.
Kumpulan propilen glikol terkontaminasi dengan etilen glikol.

"Sangat penting bagi WHO untuk mengingatkan produsen yang mungkin membeli bahan ini untuk lebih berhati-hati," kata juru bicara WHO melalui email.

"Propilen glikol bukan merupakan bahan dalam sirup pediatrik Benylin," kata juru bicara Kenvue pada hari Jumat.

Kesimpulannya, masih ada kemungkinan obat J&J yang beredar diduga palsu. ***