Nike Dikecam usai Bikin Seragam Atletik Wanita di Olimpiade Paris 2024 Super Seksi
"Tunggu, hoo haa (alat kelamin) saya akan keluar," calon lompat jauh Tara Davis-Woodhall, yang berpartisipasi dalam Olimpiade 2020, berkomentar di bawah postingan Citius Mag, yang pertama kali memposting melaporkan pengungkapan tersebut dikutip dari NYPost.
"Atlet profesional harus mampu berkompetisi tanpa mendedikasikan ruang otak untuk kewaspadaan terus-menerus pada kemaluan atau senam mental untuk memamerkan setiap bagian tubuh yang rentan," ucap Lauren Fleshman, pensiunan pelari juara dunia AS, menulis dalam postingan Instagramnya.
"Jika pakaian ini benar-benar bermanfaat bagi performa fisik, pria akan memakainya."
Namun Nike mempertahankan desainnya, dan Wakil Presiden Inovasi Pakaian, Janett Nichol, mengatakan kepada CBS Sports bahwa seragam tersebut "berkinerja pada level tertinggi" dan bersikeras seragam ini sudah diuji coba para atlet selama proses pembuatannya.
"Di sisi pakaian, mengapa hal ini menjadi sebuah terobosan bagi kami, adalah karena kami sekarang dapat mengambil wawasan atlet, beserta data, dan menggunakan algoritme tersebut untuk menciptakan sesuatu yang memungkinkan kami mencapai tingkat kekhususan, kesetiaan, dan akurasi yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," kata Nichol.
Meski masih berbahan spandeks ketat, busana pria jauh lebih konservatif dengan celana pendek hingga pertengahan paha dan tank top dengan cakupan penuh.