RIAU24.COM - Iran mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu negara-negara tetangganya tentang serangan balasannya terhadap Israel hampir 72 jam sebelumnya.

"Sekitar 72 jam sebelum operasi kami, kami memberi tahu teman-teman dan tetangga kami di kawasan itu bahwa tanggapan Iran terhadap Israel pasti, sah, dan tidak dapat dibatalkan," kata Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian pada konferensi pers setelah pertemuannya dengan duta besar asing di Teheran pada hari Minggu (14 April).

Amirabdollahian lebih lanjut mengatakan bahwa Teheran telah memberi tahu Amerika Serikat bahwa serangannya yang diluncurkan terhadap Israel akan terbatas dan untuk tujuan pertahanan diri.

Iran pada hari Sabtu (13 April) melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel di konsulat Damaskus pada 1 April yang menewaskan tujuh perwira, termasuk seorang komandan senior IRGC.

Penduduk Israel di Yerusalem mengatakan mereka tidak menginginkan perang dengan Iran.

Sebuah laporan oleh kantor berita Reuters mengatakan bahwa Israel melaporkan kerusakan ringan dan membuka kembali wilayah udaranya.

Pihak berwenang menginstruksikan warga untuk tidak mengadakan pertemuan lebih dari 100 orang, untuk menutup semua sekolah dan tempat untuk kamp anak-anak selama liburan musim semi untuk liburan Paskah Yahudi, dan untuk menutup beberapa pantai dan situs perjalanan.

Konflik antara Iran dan Israel ini terjadi ketika Israel telah berperang dengan Hamas sejak awal Oktober tahun lalu. Kemudian pada hari Minggu, kabinet perang Israel akan membahas tanggapan terhadap serangan Iran.

“Israel siap untuk setiap skenario," kata Netanyahu.

Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Israel siap untuk serangan oleh Iran lebih lanjut menambahkan bahwa mereka siap untuk skenario apa pun ketika Iran meluncurkan puluhan pesawat tak berawak.

"Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah mempersiapkan serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami dikerahkan; kami siap untuk skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.

(***)