Suara Prabowo-Gibran Tak Bakal Tembus 50 persen Tanpa Bansos dan Efek Jokowi
RIAU24.COM -Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison mengemukakan, tanpa efek Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bantuan sosial (bansos) pasangan calon nomor 02 Prabowo-Gibran hanya meraih 42,38 persen pada Pilpres 2024.
Berdasarkan perhitungan suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah suara paslon nomor 02 sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen.
Adapun Vid melakukan penelitian untuk melihat apakah ada hubungan kausalitas antara pembagian bansos menjelang Pilpres 2024 dengan efek Jokowi terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran.
Apalagi Gibran merupakan putra sulung dari Presiden RI Jokowi.
Perolehan suara sebesar 42,38 persen itu hampir sama dengan hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada periode 4-11 Januari 2024, yakni sebesar 42,2 persen.
Hal ini berhubungan dengan perilaku myopic di tengah masyarakat, dalam hal ini pemilih lebih mempertimbangkan (mengingat) tindakan yang dilakukan Jokowi menjelang Pilpres 2024 dibanding dengan kegiatan atau program pemerintah yang dilakukan dua atau empat tahun lalu.
“Ada perilaku myopic di tengah masyarakat. Orang lebih memikirkan, mempertimbangkan yang lebih dekat terjadi. Misalnya, sebulan terakhir seseorang berbuat baik, maka yang saya ingat adalah kebaikan,” papar Vid dikutip dari kanal Youtube Abraham Samad "Speak Up," Selasa, 9 April 2024.
Vid menyebut bansos yang merupakan bagian program Perlindungan Sosial (Perlinsos), memang program pemerintah yang sudah disetujui anggarannya oleh DPR.
Tetapi, kata Vid, bansos justru masif digelontorkan oleh pemerintahan Jokowi menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Vid mengemukakan aksi bagi-bagi bansos oleh Jokowi menimbulkan kompetisi yang tidak adil pada Pilpres 2024, karena yang memiliki akses terhadap bansos itu adalah petahana (Jokowi).
Meski tidak ada petahana yang ikut kompetisi pada Pilpres 2024, namun ada putra Jokowi yang maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
(***)