Ukraina Klaim Setidaknya 20 Anggota Personel Lapangan Terbang Rusia Tewas Atau Terluka dalam Serangan Terbaru
RIAU24.COM - Ukraina pada hari Jumat (5 April) mengklaim telah membunuh atau melukai sedikitnya 20 pejabat Rusia selama serangan di pangkalan udara militer Morozovsk di wilayah Rostov.
Kyiv juga mengatakan bahwa mereka menghancurkan enam pesawat tempur Rusia dan merusak sekitar delapan lainnya.
Sumber intelijen Kyiv mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa operasi gabungan itu dilakukan oleh dinas keamanan SBU dan militer.
Sumber tersebut menyatakan bahwa pembom taktis Rusia seperti Sukhoi Su-24 dan Su-24M menggunakan pangkalan udara Morozovsk.
Pembom ini sebagian besar digunakan oleh udara Rusia untuk menembakkan bom berpemandu ke kota-kota militer dan garis depan Ukraina.
Pejabat pertahanan Rusia mengklaim mereka mencegat lebih dari 40 drone Ukraina, dan mengatakan bahwa hanya gardu listrik yang rusak.
Ukraina meningkatkan serangan terhadap sasaran Rusia
Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina telah secara signifikan meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap sasaran di Rusia, terutama di kilang minyak dalam upaya untuk mengurangi pendapatan minyak Rusia.
Ukraina sering meminta sekutu untuk rudal jarak jauh tetapi mereka tidak dapat memproduksinya dengan cepat dengan akses terbatas ke yang dibuat oleh sekutu Barat.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada Reuters awal tahun ini bahwa Kyiv berharap untuk memproduksi ribuan drone jarak jauh pada tahun 2024.
Kyiv juga fokus pada pengembangan kendaraan tak berawak jarak jauh untuk menyerang balik Rusia dalam perang yang sedang berlangsung, yang dimulai pada 2022.
Pasukan Ukraina mencoba menahan Rusia
Sementara itu, kantor berita melaporkan bahwa pertempuran berkecamuk pada hari Jumat antara pasukan Ukraina dan Rusia di dekat kota Chasiv Yar, yang merupakan benteng Ukraina di timur.
Namun, Kyiv membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa pasukan Rusia belum mencapai pinggiran kota.
Pasukan Rusia beringsut maju di Ukraina timur setelah merebut kota benteng Avdiivka pada Februari.
Tentara Kyiv berusaha menggali, menghadapi kekurangan peluru artileri jangka panjang dengan bantuan AS yang terjebak di Kongres.
(***)